•   Tunggu Hasil Penyidikan Forensik
Pelaku penusukan sekaligus menewaskan seorang oknum TNI-AD anggota Batalyon 621/Manuntung yang tewas di dalam salah satu diskotek di Kota Banjarmasin hingga kini masih belum terungkap. Pihak Kepolisian masih memeriksa sejumlah saksi, dimana dari keterangan saksi ciri-ciri  pelaku sudah mulai mengarah.
 “Ciri-ciri pelaku dan barang bukti belum bisa mengarah dan menentukan siapa pelakunya, namun polisi akan terus berusaha guna mengungkap kasus tersebut,” ujar Kapolres Banjarmasin Kombes Pol Suharyono, usai memimpin upacara HUT Bhayangkara ke 67 di halaman Polresta Banjarmasin, Senin (1/7) yang lalu.
Ditambahkan Suharyono, meskipun dari keterangan para saksi-saksi sudah mulai mengerucut. Namun dari keterangan kesaksian-kesaksian tersebut pihaknya belum bisa memastikan tersangkanya karena pembuktiannya masih menunggu hasil dari laboratorium forensik. “Yang jelas keidentikan barang bukti yang sudah kita amankan,” paparnya.
Dijelaskannya, hingga saat ini pihak penyidik sudah ada memintai keterangan 25 orang sebagai saksi. “Sebenarnya, mulai awal penyidik memeriksa hanya 6 orang, kemudian menjadi 10, 12, 15 dan 20 saksi. Namun kemudian berkembang menjadi 25 orang saksi yang kesemuanya sudah diperiksa. Dimana dari 25 orang tersebut, 3 diantaranya adalah teman-teman korban,” jelas Suharyono sembari berjanji seandainya pihaknya sudah mengamankan pelaku, akan mengekspose kepada publik.
Untuk diketahui, seperti pernah diberitakan, oknum TNI-AD anggota Batalyon 621/Manuntung yang beinisial Prada D yang juga dipindah tugaskan ke Kompi Markas Korem 101/Antasari tewas dibunuh secara mengenaskan dengan mengalami beberapa luka tusuk lantaran ditikam saat berada di dalam salah satu THM yang berada di Kota Banjarmasin,  Selasa (25/6) dini hari tadi.
Hingga saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian dan di bantu oleh pihak Detasemen Polisi Militer VI/2 Banjarmasin guna mengungkap siapa pelaku penusukan oknum TNI tersebut.(metro7/sah)