Tanjung — Wilayah utara Kabupaten Tabalong yang didominasi oleh dataran tinggi sangat cocok untuk pengembangan tanaman sayur-sayuran. Salah satunya adalah kubis bunga atau yang biasa disebut kol.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kabupaten Tabalong telah mencoba mengembangkan kol di Kecamatan Jaro pada tahun 2012 lalu. Dari lahan percobaan seluas 2 hektar itu, hasilnya ternyata sangat memuaskan.
Atas keberhasilan itu, Distanakan Kabupaten Tabalong menggandeng beberapa kelompok tani binaan untuk menanam kol di Kecamatan Jaro, salah satunya adalah Kelompok Tani Bunga Sari Desa Garagata dengan lahan seluas 5 hektar. Masa tanam hingga panen hanya 70 hari.
Rata-rata per hektar mampu menghasilkan 12 ton kol. Sementara harga jual antara Rp 30 – 40 ribu per kilogram. Sehingga per hektarnya sekitar Rp 36 juta.
Kasi Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Distanakan Kabupaten Tabalong, HM Yusran SP, mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengembangkan tanaman kol dan sayuran lainnya seperti bawang merah, bawang pray dan lada sebagai kebun percontohan dengan melibatkan petani-petani binaan. Baik melalui swadaya para petani sendiri maupun dukungan pemerintah daerah. Karena dengan mengembangkan tanaman sayuran hasilnya sangat menguntungkan.
“Bagi petani yang ingin mengembangkan tanaman sayuran silahkan menghubungi Dinas Tanaman Pangan untuk meminta bantuan pendampingan teknis petugas lapangan maupun penyuluhan,” katanya. (Metro7/Via)