Amuntai — Berdasarkan data di awal tahun 2013, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menduduki urutan pertama untuk angka kematian ibu dan anak se Kalimantan Selatan. Hal itu diungkapkan oleh Bupati HSU Drs H Abdul Wahid HK MM MSi dalam sambutannya pada peresmian Langgar Annjanah Desa Rantauan RT 06 Kecamatan Kecamatan Amuntai Tengah, Selasa (28/1) tadi.
Karena itu, Wahid menghimbau para ibu hamil agar selalu memeriksakan kandungannya. “Jadi kalau melahirkan tidak  butuh biaya lagi karena pemerintah sudah menyiapkan  anggaran Rp  600 ribu untuk biaya. persalinan perorangnya,” katanya.
Ia juga mengupayakan agar setiap desa memiliki tempat pelayanan kesehatan yang memadai. “Kita juga akan upayakan di setiap desa ada perkantoran kebidanan  atau poskesdes,” tambahnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten HSU juga menjamin pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di daerahnya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini sebagai tindak lanjut dari program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Saat ini terdapat 67.991 jiwa yang tergolong miskin di Kabupaten HSU dan dijamin pelayanan kesehatannya oleh Pemerintah daerah setempat. “Bagi masyarakat yang misalnya terkena penyakit seperti tumor, kanker dan cuci darah, kita upayakan tidak perlu biaya atau gratis. Untuk berobatnya pun bisa di rumah sakit di selurunh Indonesia,” terang Wahid.
Terkait pembangunan langgar yang diresmikan, Wahid meminta maaf hanya bisa memberikan bantuan dana sebesar Rp 50 juta. Padahal di dalam proposal disebutkan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 1 miliar. (Metro7/Awir)