Paringin — Ancaman konflik yang dipicu oleh sengketa tanah dan tapal batas sangat potensial terjadi di wilayah Kabupaten Balangan.  Terutama dengan pihak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik tersebut, Polres Balangan menggelar mediasi antara kepala desa dan pihak perusahaan tambang di wilayah Bumi Sanggam, Selasa (20/8) tadi. Sebanyak 60 orang kepala desa hadir dalam pertemuan tersebut.
Kapolres Balangan AKBP Rachmat Hendrawan meminta masyarakat tidak mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Akan tetapi lebih baik dengan cara musyawarah dan mupakat agar permasalahan yang menjadi konflik dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya korban baik jiwa maupun materi.
“Saya berharap kepada masyarakat dalam menyikapi suatu konflik sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu untung ruginya dalam mengambil suatu keputusan dan segala tindakan guna menghindari sesuatu yang tidak dinginkan,” kata Rachmat Hendrawan.
Dipaparkannya, salah satu langkah agar aspirasi masyarakat dapat tertampung maka pihaknya sudah menyusun rencana pembentukan Forum Keamanan Masyarakat Desa (FKMD). Dalam forum tersebut pihaknya juga melibatkan aparat desa dan memberikan sedikit pelatihan guna mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya suatu konflik.
“Bukan hanya memperhatikan keamanan masyarakat yang berada di bawah wilayah hukum, saya selaku Kapolres Balangan juga berkewajiban memperhatikan tentang kesejahteraan warga yang lahannya diganti untung oleh pihak perusahaan tambang guna dijadikannya lahan pertambangan,” ungkapnya dalam pertemuan tersebut. (Metro7/Sri)