Paringin – Dari sebagian besar lahan di kabupaten Balangan masih alami dan masih banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Lahan yang sudah diolah kini dimanfaatkan untuk budidaya tanaman Karet dan Gaharu.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Balangan Ir.Akhmad Effendi kepada Metro7 di Paringin mengatakan, dari luasan hutan Balangan mencapai  92,759 Ha  yang terdiri dari hutan lindung seluas 65,791 Ha, hutan produksi tetap seluas 24,568 Ha dan hutan produksi seluas 2.400 Ha. Dengan luasnya hutan di kabupaten Balangan sangat berpotensi untuk dikembangkan untuk berbagai pengembangan dalam meningkatkan pendapatan daerah.
“Kita dalam membantu para petani tidak setengah–setengah, artinya para petani karet dibantu mulai diberikan lahan, kemudian bibi ,dan obat-obatan. Kemudian dalam meningkatkan sumber daya manusianya untuk mengolah lahan tersebut, mereka juga diberikan pendidikan bagaimana cara mengolah lahan, memilih dan menanam bibit yang baik sehingga karet yang dipanen menjadi lebih baik,” tuturnya.
Disamping karet, pohon Gaharu dinilai produk yang menjanjikan, karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi untuk meningkatkan tarap hidup masyrakat Balangan.
“Saya menghimbau kepada para petani untuk menanam pohon Gaharu. Karena Gaharu diketahui mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi artinya harganya sangat mahal,” tambahnya lagi.
Sejak Sefek Effendie terpilih menjadi bupati Balangan, melalui Dinas Kehutanan dan perkebunan langsung memprogramkan penanaman karet beserta sarana produksi lainnya secara gratis kepada para petani.
Pada tahun lalu Pemkab Balangan telah memberikan lahan gratis seluas 595 ha, tahun 2007 seluas 450 ha, tahun2008 425 ha dan pada akhirnya pada tahun 2011 dan 2012 ini telah mencapai 7000 ha. (Metro7/sri)