KOTABARU, metro7.co.id – Direktorat SMK Kemendikbud memberikan kepercayaan kepada SMKN 2 Simpang Empat, Tanahbumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai pusat keunggulan Center of Excellent (CoE), itu semakin menguatkan langkah sekolah kejuruan tersebut menjadi sekolah unggulan bidang kejuruan Otomasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP).

Untuk mewujudkan program pemerintah pusat tersebut, SMKN 2 Simpang Empat, melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu perusahaan produsen semen, merek Tiga Roda di Kotabaru, Kalsel.

Kegiatan ini berlangsung di aula SMKN 2 Simpang Empat, dihadiri pengawas pembina SMKN 2 Tanbu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Kalsel, Drs Agus Haris Purwito, M.M, Kepala Sekolah diwakili Wakasek Eny Astuti, S.E.

Adapun pihak perusahaan diwakili Divisi Manager PT ITP, Tbk Plant 12, Ir H Agus Fahri Rasad beserta jajaran manajemen. Kegiatan ini diawali dengan penyelenggaraan Workshop Program CoE pelaksanaannya sesuai standar protokol kesehatan Covid-19 pada Jumat (11/12),

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Drs Agus Haris Purwito, M.M. sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan CoE. Pogram ini menurutnya diluncurkan guna membantu pemerintah untuk mencetak lulusan SMK yang unggul dan handal.

Agus menerangkan bahwa program CoE merupakan program Direktorat  SMK Kemendikbud yang diluncurkan sebagai upaya menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi Sekolah Kejuruan.

Salah satu amanat itu adalah revitalisasi SMK secara komprehensif dan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan sesuai dengan tuntutan kerja, serta mampu mengembangkan potensi dalam berbagai bidang. Demi mencapai tujuan tersebut salah satu strategi yang diterapkan yaitu dengan mengembangkan SDM yang ada di SMK baik pendididk maupun peserta didik.

“Kerjasama ini dilakukan guna mendukung revitalisasi SMK dan percepatan kualitas pendidikan vokasi, termasuk menjalin kerja sama membentuk tim kerja pembinaan dan pengembangan pendidikan vokasi yang dibangun selaras dengan dasar pernikahan, link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA,” ujarnya.

Adapun hal tersebut mencakup sinkronisasi kurikulum, guru tamu dari kalangan pakar dan program pemagangan IDUKA, serta adanya uji kompetensi atau sertifikasi kompetensi bagi lulusan vokasi, dan bagi guru vokasi.

“Sistem ini merupakan perwujudan dasar yang sudah diiharmonisasikan oleh seluruh pihak dan semoga harmonisasi ini dapat mempercepat lahirnya lulusan vokasi yang kompeten dan unggul yang nantinya berdaya saing dalam pemenuhan di pasar kerja,” ujarnya lagi.

Wakasek, Bidang Kurikulum, Eny Astuti, mengaku sangat bangga dan berterimakasih kepada IDUKA dan PT ITP, Tbk Plant 12 Tarjun atas terlaksananya kegiatan workshop dan penandatangan MoU yang digelar dalam rangka launching kerjasama dengan industri.

“Kami sebagai lembaga pendidikan juga sangat mengapresiasi dengan terjalinnya kerjasama dengan industri ini, tentu sangat terbantu dalam meningkatkan kualitas lembaga pendidikan di SMKN 2 Simpang Empat. Begitu juga dengan seluruh guru dan tenaga pendidik melalui program yang telah digiatkan dalam mempercepat pelaksanaan yang selaras link and match antara dunia pendidikan dengan pelaku industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA),” kata dia. *