PARINGIN – PT Pama Persada Nusantara, sebuah perusahaan kontraktor pertambangan,yang sudah menyelenggarakan rekrutmem di Universitas Brawijaya. Salah satu anak perusahaan PT United Trakindo ini telah memiliki tenaga kerja dibidang group leader, operator dan mekanik pertambangan serta administrasi dan keuangan. Khusus untuk operator dan mekanik, pihaknya membutuhkan lulusan SMA/SMK dan lulusan program diploma/sarjana.
Beberapa kualifikasi bidang ilmu yang dibutuhkan meliputi teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil, teknik geodesi, teknik geologi, teknik pertambangan, teknik informatika, psikologi, hukum, administrasi niaga dan statistika.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak PT Pama Persada Nusantara menyelenggarakan tes di berbagai daerah di Indonesia. “Termasuk di dua perguruan tinggi di Malang, Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang,” ujar Humas Pama Mulyana Rusman .
Menurutnya , salah seorang interviewer, Mucharam, M.Psi mengatakan seleksi ini dilaksanakan diberbagai daerah dengan peserta yang membludak, di antaranya Solo: 3000, Cilacap: 400, Lampung: 300, Surabaya: 400 dan Malang: 200. Sebanyak 87 peserta mengikuti serangkaian tes di gedung widyaloka beberapa tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Mucharam menerangkan berbagai tahapannya yang meliputi seleksi administrasi, psikotes, interview dengan psikolog, interview dengan user, serta interview dengan direksi (khusus untuk program diploma/sarjana).
Diterangkannya, khusus untuk operator/mekanik dari SMA/SMK, seleksi menggunakan persyaratan khusus yaitu tinggi badan dan tidak berkacamata, sedangkan untuk program diploma/sarjana, IPK dan leadership skill menjadi bahan pertimbangan khusus.
Dari serangkaian tes yang dilaksanakan ditiap tahunnya, Mucharam, sarjana psikologi lulusan Universitas Maranatha Bandung dan magister dari UI, ini menyoroti kelemahan khusus pelamar yang ada di Malang.
 Menurutnya, penguasaan keilmuan mereka kurang, dan lebih rendah dibanding pelamar dari Jakarta dan Bandung, yang memiliki penguasaan materi dasar lebih kuat.
Hal yang seringkali menjadi penyebab kegagalan disampaikan konsultan prokologi yang pernah juga menangani rekrutmen di Garuda Maintenance Finance (GMF) dan Telkomsel ini, diantaranya adalah kurangnya penguasaan diri terhadap lingkungan baru yang menekan.”Seringkali saya mengamati mereka tidak siap dengan stressor, sehingga ada kesenjangan antara potensi dengan perilaku aktual”, kata dia.
Selain itu, kelemahan mendasar dari para pelamar tersebut adalah kemampuan berkomunikasi yang kurang. Berkaitan dengan hal ini, secara khusus Mucharam menyarankan agar para pelamar lebih siap dengan kondisi apapun ketika interview karena bagaimanapun yang memegang kendali pada saat itu adalah interviewer. Selain itu, ia juga menegaskan perlunya keberanian untuk mengukuhkan rasa percaya diri. (metro7/sri)