Banjarmasin – Tidak terima dengan aksi pemukulan oleh seorang oknum guru di sekolahnya, RD (12),  warga Jalan Banyiur Rt 43 bersama sang bibi mengadu ke polisi, Rabu (23/4) sekitar pukul 18.00 WITA. RD sendiri adalah salah pelajar kelas VII SMP PGRI 4 Banjarmasin, dan oknum guru tersebut berinisial TN. Akibatnya  membuat RD trauma dan ketakutan serta tidak  masuk sekolah setelah satu hari kejadian.
Menurut keterangan RD ketika melapor ke polisi, kala itu Rabu (23/4) waktu pukul 13.30 siang, korban bersama seluruh kelas VII berbaris di depan kelas persiapan pulang sekolah  yang di pimpin sang oknum guru.
Diduga korban dengan temannya yang lain bercanda dan sambil dorong-dorongan. Lalu sang oknum guru menuding bahwa korban memang bercanda, dan langsung mendekati seketika itu juga tangannya memukul pipi kiri RD.
Pelajar ini langsung pulang ke rumah dan menceritakan ke orang tuanya terkait  masalah itu. Namun sebelum membuat laporan ke polisi, korban bersama keluarga mendatangi sekolah mencari sang oknum guru menanyakan masalah pemukulan itu.”Ibu oknum gurunya tidak ada di sekolah,  katanya sudah pulang, dan saya langsung mengadu ke polisi,” ucap bibi RD ketika di kantor polisi.
Sementara saat di konfirmasi wartawan ini ke sekolah dan menemui oknum guru tersebut, yang bersangkutan  tidak berada di tempat dan dikabarkan tidak hadir mengajar.  ”Ibu oknum gurunya tidak hadir ke sekolah, entah ada kesibukan apa saya tidak tahu,” kata  Kepala Sekolah SMP PGRI 4 Adi Effen.
Dijelaskan Adi Effendi,  dirinya sendiri baru mengetahui bahwa sang oknum guru diadukan oleh murid, dan katanya disebabkan masalah pemukulan.  ”Maaf saya tidak bisa memberikan komentar banyak, sedangkan saya sendiri tidak tahu sama sekali akar permasalahanya dan penyebabnya. Saat ini saya berusaha menghubungi ibu oknum guru untuk menanyakan hal sebenarnya,” jelasnya.
Kapolsek Banjarmasin Barat, AKP Uskiansyah mengatakan pihaknya akan memeriksa oknum guru tersebut. Dikatakan, menurut informasi dari keluarga korban, bahwa RD takut ke sekolah karena trauma akibat pemukulan itu. ”Pihaknya akan segera memanggil oknum guru itu memintai keterangannya terkait hal yang dilaporkan korban,” ucapnya.(metro7/blq)