BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Kantor Ketahanan Pangan Daerah (KPD) terus mendukung warga dalam mengoptimalkan manfaat lahan pekarangan.
Ada sebanyak 20 Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun ini yang akan menerima bantuan dana pemerintah pusat dalam upaya pengoptimalan lahan pekarangan tersebut.
Jumlah bantuan rencananya diperuntukan untuk pengadaan  bibit tanaman holtikultura, hewan ternak dan perikanan, serta jenis komoditi yang lainnya.
Para calon penerima bantuan tersebut diharapkan memiliki perencanaan yang matang dengan membuat Rencana Kerja Kebutuhan Anggaran (RKKA) terlebih dahulu.
Teknis penyaluran bantuan akan dibagi tiga tahapan yaitu tahap  penumbuhan, tahap pengembangan, dan tahap kemandirian.
Jumlah bantuan yang diberikan pada masing-masing kelompok sebesar Rp. 50 juta yang nantinya akan disalurkan melalui rekening kelompok.
Kepala KDP Tanbu, Ir Ahmad Fauzi, melalui Kasi Konsumsi Keamanan dan Gizi Pangan, Erna Kalsum, menegaskan tahun ini telah mendapat alokasi dana bantuan dari APBN untuk pengembangan lahan pekarangan sebanyak 20 KWT.
Jumlah bantuan tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 2015 lalu yang hanya cukup dibagikan pada 12 KWT.
Erna menambhakan, di wailayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ada sebanyak empat Kabupaten/Kota yang akan menerima dana pengembangan pemanfatan lahan pekarangan tersebut. 
Salah satunya Kabupaten Tanbu yang selama ini dianggap berhasil dan lebih berpengalaman dalam pemanfaatan lahan pekarangan.
Keberhasilan mengoptimalkan lahan pekarangan itu, katanya, telah dibuktikan dengan adanya penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Kepala Desa Batulicin Irigasi berupa penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara.
Penghargaan itu membuktikan bahwa Desa Batulicin Irigasi telah mampu memberikan kontribusi nyata dan berjasa dalam upaya mendorong ketahanan pangan nasional.
“Setidaknya keberhasilan Tanah Bumbu dalam memberikan kontribusi nyata pada sektor ketahanan pangan menjadi perhatian pemerintah pusat sehingga bantuan dana tahun ini lebih besar dari tahun yang lalu,” ujarnya, belum lama tadi di Batulicin.
Erna pun menjelaskan, pemanfaatan lahan pekarangan merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga.
Setidaknya dengan memanfaatkan lahan pekarangan itu akan dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga.
Lebih dari itu pemanfaatan lahan pekarangan juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Tidak hanya berupa tanaman holtikultura saja. Pemanfaatan lahan pekarangan juga bisa berupa pembuatan kolam ikan atau pun memelihara ternak.
Dengan sistem pengelolaan pekarangan yang baik dipastikan akan dapat memangkas pengeluaran keluarga dalam mememuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Menurut Erna Kalsum, hingga akhir 2015 di Kabupaten Tanah Bumbu sudah terbentuk sebanyak 51 KWT. Dan pada tahun 2016 akan ditambah lagi sebanyak 20 KWT.
“Meski demikian, belum semua desa memiliki  KWT, namun kedepannya kita berharap seluruh desa memiliki KWT sehingga lahan pekarangan rumah dapat termanfaatkan dengan optimal. Dan oleh sebab itu, peran aktif Kepala Desa juga diperlukan guna mendorong pemanfaatan lahan pekarangan melalui Kawasan Rumah tangga Pangan Lestari (KRPL),” ujarnya. (metro7/relhum)