BANJARMASIN, metro7.co.id – Manajemen RSUD Ulin Banjarmasin mengaku terus melakukan pembenahan, menyikapi semrawutnya antrean yang dikeluhkan masyarakat.

Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Izaak Zoelkarnain Akbar mengatakan, pihaknya akan menerapkan sistem pendaftaran pasien dengan cara paling mutakhir, dalam jaringan (daring) alias online.

Meski begitu, Izaak mengaku tak bisa terburu-buru. RSUD Ulin, kata dia perlu menggiatkan sosialisasi terlebih dahulu sebelum sistem itu diterapkan.

“Butuh waktu agar masyarakat terbiasa menggunakan metode ini,” katanya, Kamis (4/11/2021).

Menuju sistem baru itu, RSUD Ulin sesungguhnya sudah mengeluarkan kebijakan, pasien tidak lagi harus menunggu nomor antrean dan mengurus administrasi di loket pendaftaran. “Dipersilahkan menunggu di depan poliklinik yang ingin dituju,” ujar Izaak.

Selama ini, berbagai barang seperti amplop rontgen, map, sendal, tas, botol air, bahkan kunci motor, yang berjejer di lantai RSUD Ulin jadi pemandangan rutin setiap dini hari. Itu sebagai penanda antrean. Itu pun harus tetap diawasi agar tidak ada yang menyerobot.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan Hadi Rahman mendesak RS Ulin untuk memperbaiki sistem antrean.

“Zaman sudah maju sekarang. Ini perlu didukung sistem yang modern dan inovatif. Jangan sampai habis waktu masyarakat untuk antre mendaftar, sementara kondisi sudah urgen atau darurat,” ujarnya.[]