TANJUNG, metro7.co.id – Apotek Majra, Desa Tanta, Kecamatan Tanta, Tabalong menggratiskan jasa sunat untuk seorang anak, Rafa Aprilyansyah (6) dari keluarga dhuafa, Jumat (11/3) baru tadi.

Berkolaborasi dengan Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Apotik Majra menerima Rafa di tempat praktiknya di Desa Tanta.

Menurut pemilik Apotik Majra, Faried, pihaknya menerima kolaborasi program kebaikan dari pihak KS2 Tabalong untuk menjadi bagian syiar buat umat. Sebagaimana data dari KS2, Rafa seorang anak yang layak untuk dibantu.

“Jasa sunat dari Apotik Majra tak dipungut atau gratis. Semoga Keluarga Rafa dan Rafa sendiri terbantu dan semangat untuk terus menjadi lebih baik,” ujar Faried, tenaga medis yang kerap memberikan pelayanan gratis buat warga kurang mampu ini.

Sementara Ketua KS2 Tabalong Erlina Effendi Ilas mengatakan, di Tabalong ada banyak anak-anak dhuafa kurang mampu. Kadang mereka ikut sunat jika ada program dari pihak tertentu melaksanakan sunat massal gratis. Hanya saja kegiatan seperti itu tidak tentu ada.

“Beruntung, kami dipertemukan dengan pemilik Apotek Majra. Sudah menjadi jodoh dan rezeki Rafa, keinginannya untuk sunat bersambut. Ada orang baik yang Allah hadirkan di saat yang tepat,” ujar Erlina.

Rafa satu dari banyak keluarga dhuafa kurang mampu yang tidak memiliki tempat tinggal tetap di Tanjung. Orang tuanya tercatat pernah tinggal di Mabuun, Bongkang, Maburai, Kecamatan Murung. Terakhir di Jangkung Kecamatan Tanjung, itupun rumah yg dipinjamkan oleh pemilik kebun tempat ayah Rafa bekerja.

Orang tua Raffa tinggal di bedakan di daerah jangkung. Menyadap karet milik orang lain. Dari bagi hasil menyadap karet itulah mereka bertahan hidup.

“Pernah beberapa waktu lalu bayi dari orang tua Rafa ini korengan karena tungau. Dibawa ke Puskesmas korengan itu tak juga sembuh. Setelah viral di media sosial, bayi tersebut kami jemput dan dibawa ke dokter spesialis kulit di RSUD. Dan sembuh,” jelas perempuan yang aktif di banyak kegiatan sosial ini.

Menurut Ketua Yayasan Sayangi Sesama ini, ikhtiar tidak boleh berhenti pada satu usaha saja. Jika tak sembuh di puskes, mesti coba ke rumah sakit dan spesialis. Hanya memang ke spesialis obat-obatnya mahal. Sementara ada banyak warga kurang mampu tidak memilii BPJS.

“Tapi semua bisa diurus. Pemerintah, dalam hal ini dinas kesehatan selalu sigap melayani masyarakat kurang mampu yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan. Kami sudah sering bantu mengurusi ini, dan Dinkes sangat responsif memberikan pelayanan,” beber Erlina Effendi Ilas.