TANJUNG, metro7.co.id – Program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dilakukan Pemerintahan Desa Murung Karangan Kecamatan Muara Harus Kabupaten Tabalong dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat.

Langkah program pemberdayaan UMKM ini diawali pada tahun 2020 dengan 15 kegiatan UMKM di Desa Murung Karangan difokuskan mengangkat ciri khas produk panganan lokal pengulahan jengkol.

Jengkol hasil produk UMKM masyarakat desa Murung Karangan dikenal khas rasanya yang berbeda dengan produk daerah lainnya.

UMKM di desa Murung Karangan yang menerima bantuan usaha kali ini usahanya beragam, ada yang dagang buah, dagang kue aster, pentul, ayam, kacang rebus, bahkan amplang.

Jengkol produk UMKM desa Murung Karangan dapat dibedakan pada warna sambal, maupun gurih dan enak rasanya.

Program UMKM pengembangan produk ulahan jengkol ini juga telah diberi pelatihan dan studi banding ke Mantraman Martapura.

Program ini dinilai berhasil memulihkan ekonomi 15 pelaku UMKM, oleh karena itu Pemerintahan Desa Murung Karangan melalui anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2021 kembali memberikan bantuan kepada 10 orang warga pelaku UMKM.

Kepala Desa Murung Karangan, Riduan Nor Hadi mengatakan hari ini Senin (19/04/2021) pihaknya kembali memberikan bantuan kepada 10 orang warga pelaku UMKM masing-masing menerima senilai Rp.1,2 juta ditambah sarana perlengkapan penunjang berupa 1 buah meja, 1 buah payung, dan 1 lembar spanduk UMKM.

Selain itu, tambah Riduan, pihaknya juga telah memberikan bantuan 3 buah jukung dan perlatan menangkap ikan bagi 3 orang warga yang kerja sampingannya sebagai nelayan.

Disamping itu ada juga bantuan pinjam pakai alat parutan kelapa bagi dua orang warga pelaku usaha pembuat makanan ternak, yang kebetulan mereka memiliki mesin pengulahan gabah.

“Kedepan, kami akan merencanakan pengadaan ojek online khusus Desa Murung Karangan supaya bisa melayani jika ada pesanan barang produksi UMKM seperti jengkol dan pesanan barang lainnya,” katanya.

Dihadapan para UMKM penerima bantuan, Kepala Desa Murung Karangan, Riduan Nor Hadi berharap dengan bantuan ini supaya bisa merangsang para pelaku usaha untuk meningkatkan usaha masing-masing dimasa pandemi Covid-19 yang berdampak menurunnya pendapatan karena lesunya pembeli.

“Dengan modal yang sangat terbatas mudah-mudahan perekonomian masyarakat pelaku UMKM bisa meningkat,” harapnya. ***