TANJUNG, metro7.co.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI lakukan Pembinaan dan Pengarahan dengan jajaran pengelola program Bangga Kencana dan Penyuluh KB se-kabupaten Tabalong pada Jumat, (18/6) di Wisma Tamu Bersinar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3PAP2KB) Tabalong, H Rusmadi mengatakan, yang diutamakan ialah penurunan stunting, dikarenakan besarnya manfaat yang dihasilkan untuk masa depan anak bangsa.

“Kedepannya anak kitalah yang melanjutkan, maka dari itu mereka harus terbebas dari stunting,” ucapnya.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo mengatakan, pencegahan stunting dilakukan semenjak sebelum hamil. Ketika ingin menikah diharuskan periksa terlebih dahulu.

“Perempuan ketika ingin menikah diharuskan Periksa hemoglobin (hb) dan status gizinya,” lengkapnya.

Lanjutnya, selain perempuan Laki-laki juga harus menyiapkan 75 hari sebelum menikah, karena sperma diproduksi 75 hari sebelumnya.

“Ini harus disiapkan betul, ingat prekonsepsi menyiapkan ketemunya telur dengan sperma, itu hal penting,” ucapnya.

Kemudian ia menjelaskan, stunting di Tabalong menurut survei masih berangka tinggi, namun dalam data e-PPGBM sudah turun menjadi 11%.

“Kami berdisuksi dengan Bupati Tabalong, bagaimana cara menyelesaikan stunting tersebut,” ucapnya.

Kepala BKKBN RI menjelaskan, pihaknya mendata dengan Pendataan Keluarga 2021 (PK21), yang terdapat by name by addres teruntuk keluarga yang memiliki potensi stunting.

“Ayo bedah bersama, kemudian cari solusinya,” pungkasnya.*