TANJUNG Guna terus menjaga memelihara ketentraman kerukunan umat dan suku, Komisi I DPRD Tabalong terus melakukan inovasi dn mencari reperensi guna terus terjaganya kebaikan antar umat beragama di Banua Saraba Kawa.

Salah satu langkahnya dengan melakukan kunjungan kerja ke daerah yang dinilai pengelolaan FKUB terbaik di Indonesia dan Kabupaten Kapuas yang menjadi pilihan tempat kunjungan DPRD Tabalong, Kamis (15/11).

Mengambil tempat di lantai II Kantor Bupati Kapuas, rombongan diterima langsung Asisten I Pemda Kapuas H Hidayat dan Kepala Bagian Kesra H Junaidi. Pertemuan juga dihadiri FKUB Kabupaten Kapuas dengan semua perwakilan umat beragama.

FKUB Kapuas banyak memberikan paparan terkait perkembangan beragamnya suku ras dan budaya di kota air tersebut. Beragam permasalahan umat bisa di selesaikan dengan baik oleh FKUB Kapuas, termasuk penyelesaian sengketa pembangunan tempat ibadah hingga penyelesaian ajaran sesat.

Kiat – kiat budaya gotong – royong saling menghargai dan menghormati antar suku dan agama di Kapuas juga terus di jaga dengan selalu melakukan koordinasi lintas agama dan suku.

Semua permaslahan baik kecil besar bahkan berat bisa selasai dengan baik setelah di tangani FKUB dan pemerintah yang terus bergandeng tangan menjaga kerukunan umat beragama di Kapuas.

H Masyumi Rivai Ketua FKUB Kapuas mengatakan kunci dari keberhasilan pembinaan umat beragama di daerahnya adalah dekatnya pemimpin daerah dengan masyatakatnya.

Dimana Bupati Kapuas yang non muslim dekat dengan warga baik muslim, hindu, budha dan kaharingan.

Bupati Ir.Ben Brahim juga tidak pernah menolak ketika diundang pada resepsi perkawinan bahkan bupati juga selalu hadir saat warga berduka ketika ada yang meninggal ini sosok pemimpin yang sangat mempersatu masyarakat Kapuas.

Selain karakter pemimpin, suksesnya pembinaan kerukunan umat di Kapuas tidak lepas dari kemampuan masyarakat menjaga keariban lokal seperti budaya saling menghargai dan toleransi yang tinggi antar umat.

Hal tersebut tergambar dari budaya rumah betang, dimana dalam satu rumah adat Kalteng, ada sejumlah keluarga serumpun dari satu keturunan tinggal satu atap meski dengan perbedaan keyakinan, tapi tetap saling mencintai dan menghargai.

Zainal Ilmi Mahrudi mengatakan kedatangan pihaknya ke Kapuas karena memang disini pembinaan umat beragama sangat baik.

“Semoga dapat kami terapkan di Tabalong terkait kelebihan di sini,” katanya. (metro7/rz)