TANJUNG – Seperti sudah menjadi kebiasaan, setiap menjelang Natal dan Tahun Baru berbagai isu – isu kriminal selalu santer beredar di masyarakat hingga membuat resah dan acapkali justru dimanfaatkan oleh orang – yang tak bertanggungjawab.

Seperti baru – baru ini isu serupa juga menerpa masyarakat Tabalong melalui media sosial seperti Facebook, grub – grub WhatsApp maupun Instagram.

Isu tersebut terkait dengan dugaan penculikan anak yang terjadi di Kelurahan Agung, Tanjung dan di Desa Teratau Kecamatan Jaro.

Menurut kabar yang beredar melalui grup – grup di media sosial tersebut telah terjadi penculikan terhadap seorang anak oleh seorang pelaku di desa Teratau Kecamatan Jaro, hanya dalam informasi yang tertulis bukan Jaro tapi Kecamatan Muara Uya. Dan menurut kabar penculikan bisa digagalkan meskipun pelaku membawa senjata tajam.

Lain halnya dengan peristiwa yang terjadi di Belakang Mesjid Agung, masih menurut informasi yang beredar, seorang pria gagal membawa lari seorang anak yang masih sekolah TK lantaran dipergoki oleh pihak keluarga si calon korban.

Kisahnya bermula dari seorang pria yang berusaha membujuk si korban dengan makanan coklat dan mengaku sebagai Paman si bocah, saat si anak sudah terbujuk dan mau mengikuti pria tersebut ke sebuah mobil, pihak keluarga anak yang kebetulan ada dilokasi kejadian berteriak, kontan saja mendengar teriakan orang lain, pelaku langsung kabur.

Sehubungan dengan kabar yang simpang siur mengenai isu – isu penculikan terhadap anak, Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori menghimbau agar lebih berhati – hati terhadap isu yang berkembang karena perlu diwaspadai informasi yang tidak benar mengakibatkan masyarakat resah hingga tidak tercipta rasa aman dan nyaman.

Berkaitan dengan isu penculikan anak yang terjadi di dua wilayah hukum polres Tabalong yakni Desa Teratau dan di dekat Mesjid Agung, Kapolres menegaskan bahwa itu hoax alias tidak benar.

Karena setelah jajaran polres dan polsek menindaklanjuti ke lapangan berita itu tidak sesuai fakta yang ada.

Disekitar Mesjid Agung misalnya, setelah dilakukan observasi dan penyelidikan ternyata tidak pernah ada kejadian seperti yang santer diisukan di media – media sosial, keterangan itu didapat dari penuturan dan kesaksian warga sekitar yang hari – hari berada di sekitar lokasi kejadian.

Pun yang di Desa Teratau Kecamatan Jaro, yang dituduh penculik anak ternyata adalah seorang warga sakit Jiwa dan tidak membawa senjata tajam seperti yang dikabarkan.

Namun, lanjut Kapolres semua pihak tentunya terus waspada, terlebih sebagai orang tua pastinya selalu waspada dalam menjaga putra dan putri mereka, baik dilingkungan tempat tinggal maupun sekolah.

“Kami berharap seluruh lapisan masyarakat Tabalong untuk bijak bermedia sosial dan mari kita jaga situasi kondisi kamtibmas di daerah kita ini agar aman dan kondusif,” himbau Kapolres. (metro7/hrd).