TANJUNG, metro7.co.id – Siapapun orangnya dipastikan bangga melihat hasil karya membangun Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-110 Kodim 1008 Tanjung di dua Desa Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong, yakni Lok Batu dan Kembang Kuning.

Dibalik itu, ada penuh peluh dan keringat tertepa terik matahari dari para prajurit yang akan terus terkenang disepanjang hayat warga masyarakat.

Betapa tidak, dimulai pada minggu pertama sampai dengan minggu ke empat Maret 2021, Satgas TMMD yang tidak lain para prajurit TNI dengan baju loreng penuh debu lumpur bercampur keringat, dibantu jajaran Polri dan disokong penuh masyarakat dengan faktor cuaca hujan dan terik panas matahari, serta “dihantui” pandemi virus corona, mereka dengan semangat baja berjibaku menuntaskan sasaran fisik.

Kini, bak disulap bin salabin, Desa Lok Batu sudah memiliki badan jalan dengan panjang 3.400 meter x 7 meter, ditambah saluran air sisi kanan dan kiri jalan (drainase) 3.400 meter x 0.5 meter, bangunan permanen 3 buah jembatan box dengan ukuran 6,4 m x 7m, ukuran 2,5m x 7m dan 2m x 7m.

Kini pula, Lok Batu yang diapit empat perusahaan besar yakni PT Astra Agro Lestari, lalu PT Conch, PT Pertamina dan PT Adaro ini sudah terbuka akses jalan. Masyarakat yang ingin keluar ke jalan raya tidak lagi harus berputar melewati Desa Masingai ll dan Desa Masingai l Kecamatan Upau yang jaraknya 9.5 Km, atau melewati jalan perkebunan sawit PT Astra Agro Lestari di Desa Kasiau Kecamatan Murung Pudak.

Peluh dan keringat Satgas TMMD mewujudkan impian 1150 jiwa warga Desa Lok Batu dalam membuka akses jalan menuju poros jalan utama Desa Kembang Kuning. Alhasil, memudahkan pendistribusian hasil dari petani karet, meningkatkan perekonomian masyarakat dan paling utama Desa Lok Batu akan lebih maju dan warga sejahtera.

“Terima kasih banyak adanya TMMD di desa kami ini, saya berani bertaruh, dengan terbukanya jalan disini, maka tidak akan ada lagi anak-anak kami yang putus sekolah akibat sulitnya akses menuju jalan raya,” ucap Ahmad salah seorang warga Lok Batu, Selasa (30/3/2021).

Tak luput pula, dua buah rumah tidak layak huni di Desa Lokbatu, masing-masing milik Siti Ramah, 60 tahun dan Herpi 38 tahun mendapat sentuhan dingin dari Satgas TMMD. Begitupula terbangunnya pos kamling dua unit dan berdiri kokohnya pagar Masjid Darul Hudha 41 meter.

Lantas bagaimana dipilihnya Desa Lok Batu menjadi sasaran lokasi TMMD 110 Kodim 1008 Tanjung?. Cerita bermula dari usulan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Tabalong agar dibuatkan jalan tembus dari desa menuju jalan yang dapat terhubung ke Desa Kembang Kuning sejauh 3,4 km dan guna membuka akses dari menuju poros jalan raya.

Gayung pun bersambut, hasil koordinasi Kodim 1008 Tanjung dengan Pemerintah Daerah Tabalong menyepakati sasaran TMMD 2021 ini berlokasi di Desa Lok Batu, dengan tujuan mulia demi mensejahterakan serta meningkatkan roda ekonomi masyarakat setempat, serta tidak lagi menjadi desa yang boleh dikatakan tertinggal bahkan terisolir.

Fakta dukungan penuh masyarakat Desa Lok Batu juga dibuktikan pula dengan sukarelanya warga menyumbangkan tanah-tanah mereka yang terkena pembukaan badan jalan program fisik TMMD.

Dansatgas TMMD Letkol Inf Ras Lambang Yudha mengungkapkan bahwa TMMD yang dilakukan murni untuk membantu percepatan pembangunan di Tabalong. “Jadi pembangunan itu sebelumnya sudah lama terencana di Tabalong ini. Kebetulan Desa Lok Batu butuh cepat pembangunannya. Kami pun dibantu dan didukung penuh oleh pemkab serta jajaran Polri,” ungkap Dandim 1008 Tanjung ini.

Senada itu, Kepala Desa Lok Batu Sunarno turut apresiasi dan terima kasih adanya program TMMD di desa nya. Ini merupakan kerjasama membangun antara TNI dengan pemda dan masyarakat.

“TMMD ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahun dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Mewakili masyarakat, saya kembali mengucapkan terima kasih khususnya TNI, atas dipilihnya desa kami,” akunya.

H Anang Syakhfiani yang merupakan Bupati Tabalong turut berucap atas nama masyarakat sangat berterima kasih kepada jajaran TNI. “Dimana ketika TNI turun semua selesai, terbukti penanantian panjang warga sudah terpenuhi dengan bantuan percepatan pembangunan dari TMMD,” ungkap bupati.

Diceritakan Bupati Anang, sejak awak periode kepemimpinannya pada 2015, ia dipusingkan tidak diperbolehkannya dana APBD di pembangunan desa yang masuk kawasan hutan.

Dimana untuk melakukan berbagai kegiatan pembangunan, pemerintah daerah diharuskan mengusulkan pelepasan kawasan hutan atau upaya enclave ke Kementerian Kehutanan agar
bisa membangun jalan dan fasilitas umum lainnya di desa tersebut.

Namun sayang, usulan pelepasan kawasan hutan yang diajukan sejak lama oleh pemda, hingga kini masih diproses oleh pemerintah pusat.

Status kawasan hutan pada desa-desa di Tabalong juga menghambat upaya pemda
membuka keterisolasian daerah dan mengentaskan kemiskinan. Kondisi ini akhirnya merugikan masyarakat dan pemerintah.

“Namun sekarang kita sudah punya solosi yakni lewat kerjasama membangun dengan TNI. Harapan saya, TMMD ini bisa jadi agenda tahunan di Tabalong,” ucap dia.

Program TMMD tak hanya menyasar fisik, masyarakat juga disuguhi berupa sasaran non fisik diantaranya penyuluhan wasbang dan bela negara, penyuluhan penanggulangan bencana, penyuluhan pertanian, penyuluhan kamtibmas, narkoba dan tiblantas, penyuluhan kesehatan, sosialisasi rekrutmen TNI, kegiatan Baksos berupa pengobatan gratis, donor darah, pelayanan KB, Bazar, sembako murah dan juga adanya perpustakaan keliling.

Terlebih, warga juga disadarkan akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan, serta meringankan beban masyarakat di saat pandemi Covid-19 melalui kegiatan baksos. (metro7/zulfahmi dhamiry)