TABALONG, metro7.co.id – Untuk mendukung dan mensukseskan program pemerintah tentang pembangunan ekonomi pedesaan, Direktorat SMK berinisiasi mendorong Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang tersebar diseluruh Indonesia.

Khususnya di pedesaan, untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan program–program desa tersebut, adalah pengembangan atau peningkatan pembangunan berbagai aspek pembangunan di desa yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara kolaboratif dengan Pemerintah Desa dan Kementerian atau Kelembagaan lain, dalam peningkatan daya saing sumber daya manusia pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan, pengintegrasian pembelajaran praktik, teaching factory, PKL, serta pemanfaatan kapasitas lain yang dimiliki SMK.

Kolaborasi program SMK dengan Desa dapat dilakukan sesuai dengan program keahlian yang dimiliki SMK, maupun program keahlian yang lainnya namun demikian tetap memerhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan tuntutan kurikulum yang telah diselaraskan dengan dunia usaha dan
industri.

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara, Kabupaten Tabalong dipersiapkan untuk menjadi daerah penyanggah Ibu Kota Baru.

SMKN 1 Muara Uya merupakan Sekolah yang dekat dengan daerah IKN berinisiatif untuk menjalin kolaborasi dengan seluruh desa se Kecamatan Muara Uya untuk menyiapkan siswanya menjadi siswa yang mandiri, adaptif terhadap perubahan dan terampil.

Dalam sambutannya Kepala Sekolah SMKN 1 Muara Uya Rita Herlina mengatakan, banyak Kalangan menyebut masa depan dunia adalah pertanian.

“Berbicara pertanian kita tidak bisa lepas dari desa. Jadi menurut saya masa depan dunia adalah desa, karena itu kita menjalin kerja sama ini dengan desa di seluruh Kecamatan Muara Uya ini dalam rangka menyambut masa depan, menyiapkan para siswa agar tanggap terhadap perubahan, lanjut Rita Herlina pada Kamis 22 September 2022 di Lapangan Sekolah,” katanya.

Sementara, Sutrisno Kepala Desa Uwie dalam mengatakan, perputaran uang di desa melalui dana desa sekarang tinggi, karenanya mari kita manfaatkan perputaran uang itu untuk membangun desa.

“Saya kira sangat cocok kerjasama ini dilanjutkan selain untuk SDGs (Sustainable Development Goals) dan Desa juga tentunya untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa terutama siswa yang berasal dari desa-desa yang bekerjasama dalam kegiatan ini,” sambung Sutrisno yang juga Ketua Kerja Sama Antar DESA.

Sedangkan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat SMKN 1 Muara Uya Lia Wahyuliningtyas memaparkan, kerjasama ini menyangkut 5 Program Keahlian yang ada di SMK yakni, Otomotif yang memiliki 2 kejuruan, Akuntansi, Rekayasa Perangkat Lunak (Komputer) dan pertanian.

Ringkasnya, Program keahlian Otomotif melakukan perawatan kendaraan operasional desa agar kendaraan memiliki life time yang tinggi, Akuntansi membantu melakukan pembukuan dan laporan, Komputer membuat pelatihan pembuatan web, instalasi program serta membantu membuat profil desa. Adapun Jurusan pertanian menawarkan program kerja sama mulai dari pengolahan lahan sampai pengolahan/penjualan hasil pertanian.

“Untuk kerja sama pertanian saat ini warga desa sudah harus indent karena sudah mulai masuk musim pengolahan lahan sementara sekolah hanya memiliki 1 Cultivator dan 1 Rotary, ke depan saya berharap dengan adanya program ini dinas terkait bisa memberi bantuan alat mesin pertanian yang bisa mendorong siswa dan masyarakat menguasai teknologi pertanian,” tutupnya.