TANJUNG, metro7.co.id – Ditengah aturan PPKM yang diciptakan penguasa negeri, yang dampaknya selain mengurangi angka perkembangan Covid-19, juga menjadikan roda perekonomian masyarakat terhentak merosot tajam. Bahkan dengan ditetapkannya perpanjangan PPKM level 3 di Kabupaten Tabalong, pundi-pundi ekonomi bukannya malah menaik, melainkan semakin anjlok.

Dari tilikkan awak Metro7 pun, beberapa dari pengusaha ada yang memberhentikan karyawannya hingga menutup total usahanya dibuat oleh peraturan yang berlaku sekarang. Hal ini merupakan “fardu” untuk pemerintah untuk mencari solusi dan supportnya kepada masyarakatnya yang tergerus aturan tersebut.

Dalam hal ini, Ketua DPD KNPI Tabalong, Ari Wahyu Utomo yang juga sebagai perwakilan para pemuda, angkat bicara dan turut prihatin atas merosotnya perekonomian ini.

“Kami banyak menerima keluhan para pelaku usaha terkait perpanjangan PPKM ini, dan pembatasan jam operasional,” ujarnya.

Lanjut, tuturnya, tak sedikit para pedagang kecil dan pengusaha kecil ini yang menggantungkan hidupnya hanya dari hasil usaha itu sendiri.

“Jangan dikira pedagang-pedagang itu kiosnya kepemilikan sendiri, banyak dari mereka yang tempatnya menyewa. Pendapatan mereka itu kan harian dan mereka itu tidak cari kaya mereka cuma cari makan,” tuturnya.

Dalam wawancaranya ia berharap, pemerintah dapat berkontribusi menaikan tarap ekonomi para pelaku usaha kecil ini.

“Untuk bantuan langsung tunai mungkin ada dari pemerintah, tinggal apakah sudah disalurkan atau belum di Kabupaten Tabalong. Kalau untuk swasta bisa dibantu dengan dana CSRnya baik itu sembako atau uang tunai,” harapnya.*