TANJUNG, Metro7.co.id – Komisi I DPRD Tabalong menggelar Rapat Kerja terkait Program Kerja 2022 dan Rencana Kerja 2023 dengan Kepala DPMPD Kabupaten Tabalong dan Kepala Bagian Kesra Setda Tabalong, di Ruang Rapat Pimpinan Graha Sakata, Selasa (8/2).

Kabag Kesra Setda Tabalong, H Zainudin mengatakan, di Kesra untuk 2023 ada tiga sub bagian yang akan bekerja dengan bidang masing masing terkait proposal hibah 2022 ada dana sebesar Rp 4.500.000.000,- lebih.

“Dana itu akan digunakan untuk rehab dan bangun baru tempat ibadah yang bisa menggunakan dana hibah APBD, baik masjid maupun musala dan tempat ibadah lainnya dengan catatan pembangunan baru atau rehab total, bukan rehab biasa,” ungkapnya.

Di Tabalong sendiri, ujarnya, ada 275 masjid, 30 gereja pure, ia berharap saran dan bimbingan para dewan agar pihaknya bekerja selaku yang mempasilitasi kegiatan penggunaan dana daerah.

“Terkait kegiatan desa di Tabalong, Komisi I berharap semua desa sudah diberi pembinaan hingga ke tingkat RT. Terutama pada program Pemerintah yng dilaksanakan oleh desa,” tegas Anggota Komisi I DORD Tabalong, Zainal Ilmi Mahrudi.

Sementara, Anggota Komisi I DPRD Tabalong yang lain, Nabahan Fizi juga berharap, desa di Tabalong serius dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), memiliki dan memaksimalkan potensi yang ada di desa yang belum terjamah.

“Misalnya peternakan sapi atau kambing, sebab kebutuhan warga kita terkait daging sangat tinggi dan sangat menjanjikan,” paparnya.

Sedangkan, Kepala Dinas PMD, H Erwan Mardani menyampaikan, pengelolaan dan penggunaan dana desa sudah ada aturan terbaru serta ada sekitar 40 persen dana yang akan di peruntukan BLT.

“Terkait BLT, penerima masing-masing desa berbeda-beda dan terkait permasalahan penggunaan dana BLT kami akan terus berkoordinasi dengan Kementrian Desa,” bebernya.

BUMDes, tambah Erwan, ada 110 BUMDes dan masih ada 11 desa yang belum memiliki di Tabalong.

Pihaknya tidak akan membuka ritel-ritel modern lain masuk di Tabalong demi lahirnya BUMDes Mart yang mampu memajukan desa dan berkembang.

“Untuk program desa mandiri di Tabalong saat ini baru satu desa yang bersandar desa mandiri, yakni Desa Maburai. Hal itu dikarenakan ketatnya aturan desa mandiri tersebut. Ke depan, Tabalong targetkan satu kecamatan satu desa mandiri,” pungkasnya.