TANJUNG, metro7.co.id – Muhammad Hatta (44) warga Sungai Buluh Kecamatan Kelua girang tiada kira. Anak pertamanya, Muhammad Rahmani yang sudah berusia 11 tahun, berhasil “dilumpuhkan” dan disunat oleh KidZunat, Jumat (1/9).

Program sunat gratis untuk yatim dan dhuafa kolaborasi KidZunat beralamat di Kompleks Flambon, Pembataan, Tanjung, Tabalong ini berhasil mematahkan rekor Muhammad Rahmani yang sudah dua kali gagal dalam sunatan massal.

Dibantu Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas dan Kepala Desa Manduin, Rabaniah yang mengantar jemput warga Sungai Buluh tersebut, membuat Rahmani dengan suka rela pasrah untuk disunat.

“Sudah dua kali hendak disunat waktu ada sunatan massal, selalu gagal. Rahmani kalau dengar kata sunat dan suntik langsung ngamuk dan nangis. Alhamdulillah hari ini berhasil,” ujar Muhammad Hatta dengan logat Kelua yang kental.

Muhammad Hatta, berulang kali mengucapkan rasa terimakasihnya kepada dr Kiki, owner KidZunat dan kepada Ketua KS2 Tabalong serta Kades Manduin.

Kendati Hatta dan anaknya Rahmani, bukan warga Manduin, kepala desa perempuan ini rela menjemput ke Desa Sungai Buluh yang terpaut beberapa kilo meter dari desanya. Jiwa kerelawanannya yang tergabung dalam WhatApp group bersama dengan KS2 membuatnya aktif membantu siapapun yang membutuhkan, karena memang kerelawanan tak pernah disekat oleh batas administratif.

Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas mengatakan KidZunat adalah salah satu mitra kolaborasi kemanusiaan yang konsisten membantu keterbatasan biaya sunat yatim dan dhuafa. Kalau dikalkulasi mungkin sudah ratusan yang disunat oleh KidZunat.

“Ownernya punya jiwa yang tulus pada anak anak dhuafa dan yatim. Kalau bayar, jutaan, tapi ini cuma-cuma dari KidZunat,” jelas Erlina Effendi Ilas.

Rumah Sunad KidZunat dokter Kiki yang menangani Rahmani dilakukan oleh dr Dwi. KidZunat dikelola sangat profesional oleh tenaga ahli dengan pendekatan sunat yang mutakhir seperti fine sealer.

Metode sunat fine sealer selain pengerjaanya cepat namun hasilnya jauh lebih baik. Hal penting tidak berasa sakit, tidak berjahid dan langsung dapat menggunakan celana.

“Di tempat saya ini ada beberapa metode sunat, diantaranya adalah metode fine sealer, sunat tanpa jahit namun hasilnya jauh lebih rapih,” jelas dokter Kiki.

Sunat dengan metode ini cukup mahal dibanding dengan metode konvensional. Keunggulannya selain lebih rapih juga lebih cepat. ***