TANJUNG, metro7.co.id – Berada ditengah komplek pemukiman yang padat penduduk, suara anak-anak yang belajar mengaji dan menghafal alquran di Rumah Tahfidz Qur’an Sayangi Sesama menjadi penyejuk ditengah hingar bingarnya dunia.

Meskipun baru tiga bulan didirikan namun antusiasme anak-anak yang ingin menjadi santrinya lumayan tinggi.

“Baru kami buka sudah ada 100 anak yang mendaftar ingin belajar di rumah tahfidz ini,” ucap Ustadzah Retna Kartika Purwanti MPd kepala sekolah dengan wajah berseri.

Meskipun 100 anak yang mendaftar pihaknya masih harus melakukan seleksi lagi sehingga yang tersaring sebanyak 45 orang saja bisa mengikuti pelajaran di rumah tahfidz.

Retna didampingi tiga orang ustadzah lainnya bercerita banyak tentang rumah tahfidz yang dibinanya ketika pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabalong, Rabu (2/6) siang.

Mereka membangun rumah tahfidz berangkat dari keinginan memberikan ilmu yang mereka miliki kepada anak-anak.

“Semuanya kami gratiskan belajar disini dan Alhamdulillah ada saja warga yang ingin memberikan jariahnya di rumah tahfidz,” ujarnya lagi.

Perempuan berkacamata itu tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya ketika Ketua PWI Tabalong, Sabirin Syukran Nafis menyerahkan bantuan kepada rumah tahfidz.

“Semoga sedikit bantuan uang ini bisa bermanfaat bagi rumah tahfidz sayangi sesama,” ucap Sabirin sambil menyerahkan bantuan.

Foto : PWI Tabalong serahkan bantuan kepada Rumah Tahfidz Qur’an Sayangi Sesama (metro7/istimewa).

Meskipun organisasi yang dipimpinnya mewadahi jurnalis namun selalu ingin mengambil bagian dari kebaikan di Tabalong.

Sabirin berharap kedepannya rumah tahfidz bisa terus berkembang dan semakin banyak anak-anak yang bisa menuntut ilmu tentang tahfidz.

PWI Tabalong menurutnya akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif di banua seperti halnya rumah tahfidz.*