TANJUNG, metro7.co.id – Upaya terus menerus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabalong untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Disease (Covid) -19 dengan peningkatan penegakan disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

Kali ini Tabalong kembali melanjutkan pencanangan dua juta masker jilid kedua yang dilaksanakan dalam rapat koordinasi pencanangan sejuta masker.

Rabu (03/02/2019) bertempat di Halaman Pendopo Bersinar. Hadir dalam rapat koordinasi ini Wakil Bupati Tabalong, H.Mawardi, Ketua DPRD, H.Mustafa, Unsur Forkopimda, Para Asisten Setda, Kepala SKPD, Camat, Pimpinan Perusahaan dan Perbankan.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani selaku pimpinan rapat mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang telah memutuskan untuk mencanangkan kembali gerakan dua juta masker.

“Kenapa gerakan ini kita canangkan kembali, kita harus mengakui secara jujur, bahwa gerakan sejuta masker yang pertama realisasinya luar biasa mencapai sejuta tiga ratus, dan yang membanggakan kita pada saat puncaknya tingkat pemakaian mencapai 96 persen,” katanya.

Hal itu terbukti pada saat operasi yustisi disejumlah pasar. Oleh karena itu perlu diteruskan penerapan protokol kesehatan, akan tetapi penerapannya lebih diperluas dengan berbasis Rukun Tetangga (RT).

“Hal ini perlu kita lakukan karena kita ingin mempertahankan kinerja yang luar biasa hasil kerja bersama tiga pilar termasuk aparat kecamatan dan desa /lurah dan semua stake houlder,” katanya.

Untuk itu pula Bupati Anang Syakhfiani meminta dukungan kepada semua Dinas Instansi, pihak swasta yang ada di Tabalong untuk mendukung gerakan ini dengan mengadakan masker empat kali jumlah karyawan, personel yang ada.

Disamping itu khusus untuk badan usaha swasta seperti perusahaan pertambangan diminta untuk memberikan konstribusi kepada daerah dalam pengadaan masker ini.

Para kepala desa dan lurah diwajibkan menyediakan masker sebanyak tiga masker untuk setiap warga desanya.

Kepada pihak PT.Adaro Indonesia dan jajaran mitra kerjanya bupati Anang menyarankan untuk mengalokasikan sejumlah dana program CSR keperluan pengadaan masker. ***