TANJUNG – Pengelolaan lingkungan nan apik, menjadi rujukan kedatangan para mahasiswa magister teknik pertambangan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jogjakarta, ke PT Adaro Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan dosen pendamping 10 mahasiswa tersebut, Abdul Rauf, saat berkunjung ke area ternak madu kelulut binaan CSR Adaro di Haur Batu, Balangan.

Menurut Rauf, proses pertambangan Adaro dan pembinaan masyarakat sekitar, bisa menjadi role model untuk perusahaan tambang di Indonesia.

“Adaro dikenal dengan pengelolaan lingkungannya, itu yang menjadi alasan kami berkunjung kesini,” ujarnya.

Selama dua hari kegiatan, Selasa-Rabu (21-22/1/2020), mereka berkesempatan melihat langsung proses penambangan yang dilakukan hingga desain paska tambang Adaro. Dari pit, menuju wilayah tepian Sungai Barito, di Kelanis.

Hana Tri Jayanti, peserta kegiatan mengaku terkesan dengan proses rumit pertambangan Adaro. Perempuan yang kali pertama menyaksikan bagaimana pertambangan berlangsung ini, mengatakan banyak belajar selama kunjungan di Adaro.

“Ini kesempatan berharga, tak hanya saya, rekan-rekan yang lain, juga banyak yang baru pertama melihat tambang. Kami banyak belajar, terutama mengenai pengelolaan lingkungannya,” kata Hana.
Saat pembukaan kegiatan, yang berlangsung di kantor Wara Km 73.

Kepala Teknik Tambang Adaro, Suhernomo mengatakan, selama dua hari kunjungan, maksimalkan kesempatan tersebut untuk pengembangan keilmuan.

Ia juga berpesan, agar jejaring pertemanan, melalui komunikasi intensif, terus dipertahankan. “Ini sangat membantu, terutama dalam upaya pengembangan keilmuan,” ujarnya.

Selayaknya disampaikan Suhernomo, usai mengunjungi lab R&D, di area kolam Paringin, Rauf yang menerima buku inventarisir avifauna, hasil penelitian R&D dibawah QHSE Division Adaro, menegaskan, banyak penelitian sekadar berakhir sebagai laporan.

“Namun di Adaro, implementasi menjadi sangat nyata,” pungkasnya. (metro7/rel)