BATULICIN – Silih berganti perguruan karate lahir di Indonesia. Selanjutnya, dalam perkembangannya dibukalah cabang-cabang di berbagai provinsi dan kabupaten/kota. Itu pula yang dilakukan Perguruan Shoto-kai Karate Indonesia.

Seperti Ketua Umum Shoto-kai Indonesia Kanco Frans Fernando melantik dan mengukuhkan Pengurus Provinsi (Pengprov) Shoto-Kai Kalimantan Selatan masa bakti 2019 – 2024, di Aula Kodim 1022 Tanah Bumbu , Sabtu, (09/11/19).

Untuk pengurus yang dilantik yaitu, ketua umum Shoto-kai Kalimantan Selatan yaitu Dr Marudut Tampubulon.

Kanco menceritakan awal mula Shoto kai. “Shoto-Kai terbentuk dengan jatidiri mandiri. Kemudian menyebar ke berbagai pelosok tanah air dan mempunyai pengurus di beberapa provinsi,”ungkapnya

Kanco Frans Fernando, selaku pendiri dan pemilik perguruan memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan Shoto-Kai. Atas kerja keras dan loyalitas terhadap murid-murid serta mitra kerjanya, perguruan ini telah mengalami perkembangan cukup pesat. Terutama dalam kurun waktu delapan tahun terakhir.

Dalam tempo yang terbilang singkat bagi sebuah perguruan itu, Kanco Frans Fernando telah berhasil mengantarkan murid-muridnya meraih berbagai prestasi.

Bukan hanya pada level nasional, tapi juga di tingkat internasional. Nama Indonesia dibuat harum ketika seorang muridnya, Gibran Attharik berhasil meraih juara pada Kejuaraan Karate Bonzai Cup Berlin di Jerman tahun lalu

Disisi lain, sebagai seorang pimpinan perguruan, dia lebih mengutamakan kesejahteraan para pengurus di setiap daerah. Sebab disadari, mereka inilah ujung tombak berkembangnya perguruan.

Di waktu-waktu tertentu, ia juga mendatangkan pelatih dari Jepang, dan yang terakhir adalah Sensei Kawakami, pemegang sabuk hitam Dan 7. Ia datang ke Indonesia dan melatih teknik karate di perguruan Shoto-Kai. (metro7/kha