TANAH BUMBU, metro7.co.id – Jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) , Kamis (04/02/2021).

Dalam kunjungan kerja yang terkait pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat itu, Bupati H Sudian Noor dan Ketua TP PKK Hj Sadariah turut didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Nahrul Fajeri, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Ardiansyah, dan beberapa pejabat lainnya.

Kedatangan Bupati dan istri disambut oleh Bupati Penajam Paser Utara H Abdul Gafur Mas’ud diwakili Plt. Sekretaris Daerah PPU Muliadi dan jajaran, serta Ketua TP PKK PPU Risna Rais Abdul Gafur beserta Wakil Ketua dan Sekretaris TP PKK.

Mewakili Bupati PPU, Muliadi mengucapkan selamat datang kepada Sudian Noor dan istri beserta rombongan di Kabupaten PPU.

Ia memberikan gambaran tentang demografi Kabupaten PPU dan beberapa potensi unggulan yang ada, diantaranya pertanian, perkebunan dan perikanan.

Menurut Muliadi, setelah wilayah PPU ditetapkan menjadi Ibukota Negara (IKN) baru, maka pembangunan masyarakatnya pun turut menyesuaikan. Diantaranya dengan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan RT.

“Seribu lebih warga telah dilatih dengan 83 jenis keahlian, semua itu guna menyambut IKN. Kami juga membuka peluang kerjasama apapun, baik itu pertanian, perkebunan atau perikanan,” ungkapnya dihadapan Sudian Noor.

Sementara itu Sudian Noor dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemkab PPU atas penerimaan mereka pada kunjungan itu.

Ia menjelaskan, penetapan IKN di Kabupaten PPU telah memberikan peluang bagi Kabupaten Tanbu karena turut menjadi daerah penyangga bagi IKN.

“Karena itu, IKN dan daerah penyangganya harus dapat menjalin hubungan yang erat agar dapat saling menguntungkan,” ujarnya.

Pertemuan seperti ini nanti lanjutnya, bisa ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman serta pertemuan antara SKPD masing masing Pemkab guna menggambarkan potensi kerjasama yang ada.

Ia mencontohkan, banyak truk angkutan barang yang masuk ke Kabupaten Tanbu yang berasal dari Kalimantan Timur. Hal ini karena kapasitas pelabuhan di Bumi Bersujud masih terbatas.

“Setelah bongkar, mereka pulangnya ada yang kosong. Apabila kekosongan itu diisi dengan komoditi dari Tanah Bumbu, maka jadi lebih menguntungkan,” jelasnya.

Kesempatan seperti itu lanjut Sudian Noor, membuka peluang kerjasama antara daerah IKN dalam hal ini Pemkab PPU dan daerah penyangga yaitu Pemkab Tanbu.

“Kerjasama itu juga akan meningkatkan percepatan pembangunan di kota penyangga,” tutupnya.****