Banjarmasin – Diduga stres akibat penyakit kanker payudara yang dideritanya tak sembuh-sembuh, Kwee Fung Kim (45) melampiaskan kekesalannya dengan cara menghabisi anaknya sendiri dengan pisau cutter hingga tewas, kemarin (8/4) sekira pukul 16.30 Wita.
Korban, Vincent Setiawan Sie (8) yang masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD) Hippindo Banjarmasin itu menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit Ansyari Saleh setelah mengalami luka gorok di leher dengan 27 kali tusukan di bagian perut yang dilakukan sang ibu di kamar mandi.
Peristiwa itu terjadi di rumahnya sendiri di Jl Komplek Mandiri IV Rt 35 No 102, Blok 3A Banjarmasin Utara. Sang ayah, Chandra Setiawan (46) yang diberitahu para tetangga tentang kejadian berdarah di rumahnya itu langsung pulang dari tempat kerja dan melihat kondisi sang anak yang berlumuran darah.
Sementara itu, sebelum kejadian, korban hari itu memang sengaja tidak masuk sekolah dan siangnya dititipkan ke rumah sang kakek Kwee Sin (60) yang berumah di kawasan Jl Sulawesi, Banjarmasin Tengah, karena ayahnya saat itu mau mengantar ibu korban untuk cek up penyakit kanker payudara yang dideritanya selama bertahun tahun ke RSUD Ulin.
Sekitar pukul 15.00 WITA korban dijemput lagi untuk pulang ke rumah bersama ayah dan ibunya.  Setelah mengantar sampai ke rumah, ayahnya kembali bekerja. Kemungkinan setelah ayahnya berangkat itulah sang ibu yang diduga stres karena merasa penyakitnya tak sembuh-sembuh, melampiaskan kekesalannya kepada anaknya dengan menggorok leher buah hatinya dengan pisau cutter. Tak cuma digorok, pelaku juga menusukkan cutter ke perut korban hingga dua puluh tujuh kali.
Ironisnya setelah menusuk sang anak, Kwee Fung Kim juga berusaha bunuh diri dengan menyayatkan pisau yang sama ke nadi tangan kiri dan menusukkan ke perut sendiri sebanyak sembilan kali. Dia juga meminum minyak tanah bercampur bensin yang dioplosnya. Saat ini kondisi Kwee Fung Kim masih kritis dalam penanganan medis RS Ansyari Saleh.
Kapolsek Banjarmasin Utara AKP Fahmi Ansyori didampingi Kanit Reskrim AKP Ismat Wahyudi, membenarkan peristiwa tersebut.
Saat ini pelaku masih belum bisa dimintai keterangannya, karena kondisinya masih kritis dan dalam perawatan medis RS Anyari Saleh. “Untuk motif mengapa sampai sang ibu tega menghabisi nyawa anaknya, kami belum bisa menyimpulkan karena masih dalam pemeriksaan,” jelas Fahmi.(metro7/sah)