WONOSOBO, metro7.co.id – PT PLN (Persero) sebagai pionir utama dalam menginisiasi dan mempercepat transisi energi dari konvensional ke terbarukan telah mengambil langkah besar dalam mengubah lanskap energi Indonesia. Dalam serangkaian inisiatifnya, PLN telah membangun dan mengoperasikan berbagai pembangkit listrik terbarukan, termasuk tenaga surya, tenaga angin, dan hidro di seluruh Indonesia.

Pada Konferensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP 28) di Dubai, Uni Emirat Arab, PLN memainkan peran sentral dalam akselerasi transisi energi. Komitmennya terhadap isu-isu seperti pengurangan energi fosil, pendanaan energi hijau, serta pengenalan RUPTL hijau dan skema Accelerating Renewable Energy Development menjadikan PLN sebagai garda terdepan Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions 2060.

Kerjasama erat antara PLN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI juga memberikan dorongan bagi infrastruktur ketenagalistrikan di kawasan hutan. Mereka saling bertukar informasi, menjalankan kegiatan lingkungan dan kehutanan, serta bersama-sama mengejar visi bersama: menyelamatkan lingkungan dan mencapai Net Zero Emissions 2060.

Langkah nyata PLN terlihat dari peresmian 21 Green Hydrogen Plants di Indonesia, termasuk di PLTGU Tanjung Priok Jakarta, yang mendukung produksi hidrogen hijau dan menopang bahan bakar ramah lingkungan dari sumber PLTS dan Renewable Energy Certificate. Langkah ini sejalan dengan target NZE 2060 Pemerintah.

Dalam upaya mencapai target bauran energi pada tahun 2025, Pemerintah terus mendorong inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor EBT. Hal ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta mengarahkan Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan.

Kalau digambarkan perkembangannya selama lima tahun ke depan, kapasitas terpasang pembangkit EBT sebesar 11.256 MW pada 2020, 12.887 pada 2021, 14.064 MW pada 2022 dan 2023 menjadi 15.184 MW dan 17.421 MW pada 2024. (NA).

Data Prospek Pengembangan Energi baru dan Terbarukan dan Strategi Penciptaan Pasar Energi (Foto/dok. ebtke.esdm)
Data Prospek Pengembangan Energi baru dan Terbarukan dan Strategi Penciptaan Pasar Energi (Foto/dok. ebtke.esdm)

Dalam konteks ekonomi, transisi energi yang dipimpin oleh PLN telah membawa dampak positif yang signifikan. Selain menciptakan lapangan kerja baru, sektor industri energi terbarukan tumbuh pesat, dan investasi dalam sektor energi bersih terus meningkat.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, kebijakan ekonomi hijau, khususnya investasi dalam pengembangan EBT, memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Data dari International Renewable Energy Agency (IRENA) menunjukkan bahwa sektor EBT memberikan lapangan kerja bagi sekitar 12 juta orang pada tahun 2020.

Melalui pemanfaatan energi terbarukan, seperti panas bumi, tenaga air, surya, dan lainnya, PLN tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca, menjaga ketahanan energi nasional, dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks keuangan, pemerintah dan sektor swasta terus berupaya memperkuat pembiayaan hijau melalui berbagai instrumen keuangan. Meskipun investasi sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi belum mencapai target secara keseluruhan, namun terobosan dalam pembiayaan dan dukungan dari lembaga internasional memberikan optimisme terhadap pertumbuhan sektor ini.

Dalam visi jangka panjang, transisi energi yang dipimpin oleh PLN diyakini akan menjadi katalisator penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dengan menjaga komitmen terhadap energi bersih, Indonesia mengejar keberlanjutan ekonomi yang lebih mapan dan memperkuat posisinya dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Potensi sumber energi terbarukan yang melimpah di Indonesia tidak hanya menawarkan kesempatan untuk diversifikasi sumber daya energi, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam pengembangan industri terkait, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan. Dengan terus mengadopsi teknologi terbaru dan menjaga komitmen pada energi terbarukan, Indonesia bergerak maju menuju visi berkelanjutan untuk masa depannya.

Peran PLN dalam transisi energi tidak hanya mempengaruhi aspek lingkungan, tetapi juga membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sumber energi terbarukan yang melimpah. ***