TANJUNG, metro7.co.id – Seorang pria berinisial SHD (47) di Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong, ditemukan tewas gantung diri. SHD diduga mengalami gangguan jiwa hingga akhirnya mengakhiri hidup. Sabtu siang kemaren.

Kapolres Tabalong AKBP M. Muchdori, melalui Kasat Reskrim IPTU Matnur membenarkan kejadian penemuan mayat gantung diri yang diduga bunuh diri di wilayah Kecamatan Tanjung.

Diketahuinya korban SHD gantung diri didalam kamar rumah oleh Istri korban inisial ZRD(46) sepulang dari belanja sembako disebuah warung bersama anaknya. Sesampai dirumah sang istri memanggil-manggil suaminya tetapi tidak ada menyahut.

Kemudian ia masuk ke dalam kamar melihat suaminya dalam kondisi duduk dilantai dan tali terikat dilehernya, yang mana tali tersebut dikaitkan dari jendela kamar dan menggantung ke rangka plafon rumahnya.

Istrinya langsung menyuruh anak laki-lakinya menghubungi Ketua RT setempat dan anak perempuannya memberitahukan kepada tetangga sebelah rumah.

Mendengar informasi tersebut, Petugas Gabungan Inafis Satreskrim Polres Tabalong dan Polsek Tanjung olah TKP dan menemukan korban posisi duduk dilantai dan leher terikat tali yang dikaitkan pada jendela kamar dan terikat di atas kerangka plafon rumah.

“Saat petugas kami kesana, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia ditempat,” katanya.

Dalam pemeriksaan awal tidak ditemukan barang berharga milik korban yang hilang ataupun ada tanda tanda kekerasan pada tubuh korban.

Petugas Polres Tabalong dan Polsek Tanjung melakukan upaya pendekatan dengan pihak keluarga korban, agar korban dilakukan penanganan sesuai standar operasional prosedur yaitu otopsi mayat korban untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban yang diduga bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi serta menerima dan ikhlas bahwa korban meninggal dunia dengan kejadian seperti ini.

“Dugaan sementara korban bunuh diri dengan cara gantung diri didalam kamar rumahnya dan korban mengalami sakit gangguan kejiwaan, yang mana rekam medis korban pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banjarmasin lamanya 1 bulan di tahun 2014,” imbuhnya.

Hasil visum awal dari pihak medis RSUD Badaruddin Kasim Tanjung bahwa tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, terdapat jejas jerat dileher, pada dubur mengeluarkan fases dan kemaluan mengeluarkan sperma seperti tanda – tanda bunuh diri dan diperkirakan korban meninggal dunia kurang lebih 4 sampai 5 jam.

“Selanjutnya kita lakukan pendalaman proses penyelidikan penyebab meninggalnya korban,” terang Kasat Reskrim. ***