HALMAHERA UTARA, metro7.co.id –
Tidak puas atas meninggalnya WM, dan di tuduh FM dan DS melakuan santet terhadap almarhum WM, pada senin (3/8/2020) sekitar pukul 04.30 wit, di desa Duma Kecamatan Gala Barat terjadi pembakaran rumah milik FM dan DS oleh keluarga almarhum WM, serta rencana pembunuhan satu keluarga.

Kasubag Humas Polres Halmahera Utara, Mansur Basing menuturkan, menurut keterangan, sebelum pembakaran rumah milik FM dan DS di duga pelaku santet, almarhum WM dan dan FM pernah aduh mulut lantaran suami FM panjat kelapa milik WM, namun kejadian tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh Pemerintah Desa Duma Kecamatan Galela Barat.

“Sebelumnya kedua diduga santet dan almarhum WM pernah saling cekcok, namun diselesaikan oleh Pemdes setempat,” jelas Kasubag Humas Polres Halut.

Tak terima atas kematian WM, keluarga W Moreng menuduh FM dan DS melakukan santet.

Akibat dari kejadian tersebut keluarga Moreng merontak serta melakukan pengrusakan dan mencoba melakukan pembunuhan terhadap FM dan DS.

Sementara itu, anggota piket yang menerima informasi tersebut saat hendak menuju ke TKP sempat dihadang keluarga almarhum W Moreng dengan melakukan pemalangan jalan.

“Personil Polsek Galela mengamankan satu keluarga An. FM dan DS di Polsek Galela. Dan pada saat bersamaan para pelaku melakukan pembakaran terhadap rumah keluarga FM,” bebernya.

Sementara itu, Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap pembakaran rumah warga di desa Duma Kecamatan Galela Barat.

Selain pembakaran, para pelaku sendiri juga diduga mengancam melakukan pembunuhan kepada 1 keluarga atas nama FM dan DS. Pengancaman pembunuhan dan pembakaran rumah diduga dilakukan keluarga W Moreng akibat menduga FM dan DS melakukan santet terhadap WM yang meninggal dunia pada 26 Juli 2020 lalu.

“Kronologis kejadian ini sendiri diduga bermula dari kesalah kepahaman antara batas tanah yang kemudian, sebelumnya telah diselesaikan namun kemudian terdapat keluarga yang meninggal yang kemudian terjadi kecurigaan keluarga Moreng bahwa keluarga mereka yang meningga diduga disantet oleh kelurga FM dan DS ,” jelasnya.

Mansur menjelaskan bahwa kejadian pembakaran rumah serta pengancaman pembunuhan ini sementara dilakukan penyelidikan oleh kepolisian. Sementara kerugian kateril akibat pembakaran rumah ditafsir sekitar Rp. 100 juta.

“Setelah menerima laporan, polisi kemudian turun ke TKP dan engamankan korban, serta memasang Police Line. Sementara keluarga FM masih mengamankan diri di Polsek Galela,” tuturnya. ***