SIMALUNGUN, metro7.co.id – Hingga saat ini bandar togel berinisial SN dan rekannya Rijal Belawan masih terus mengembangkan sayapnya di wilayah Kabupaten Simalungun.

Menurut informasi yang diperoleh dari seorang sumber yang dapat dipercaya, dua bandar togel kelas kakap itu hingga saat ini dianggap kebal hukum dimana tidak pernah disentuh oleh pihak kepolisian, khususnya Polres Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Meskipun baru-baru ini pihak Polres Simalungun telah membuat stetmen untuk memberantas perjudian diwilayah Polres Simalungun, namun kedua mafia (bandar togel) tersebut tidaklah getar malah semakin membesarkan jaringannya disetiap kecamatan yang ada di Simalungun.

Menyikapi hal tersebut awak media ini mencoba menghubungi Kasat Reskrim Polres Simalungun lewat pesan singkat (Whabsat), Senin (28/09/2020) sekitar pukul 14.02 Wib.

Saat dihubungi wartawan AKP Jerico Lavian Chandra selaku kasat Reskrim Polres Simalungun mengaku tidak pernah mendengar informasi adanya bandar togel berinisial SN dan Rijal Belawan diwilayah hukumnya. “Belum, baru dari bapak ini, makasih infonya kami akan tindaklanjuti,” tulis AKP Jerico.

Lebih lanjut, saat disebut wartawan menurut informasi yang dihimpun, kedua bandar togel (SN dan R Belawan), sudah lama berkecimpung di wilayah Simalungun, Perwira Polisi berpangkat Tiga balok emas itu hanya menyebutkan, “oke makasih infonya,” ujarnya singkat.

Terpisah Renaldi Saragih (37) Warga Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, Br Sagala (40) warga perdagangan dan beberapa warga lainnya, saat berbincang dengan wartawan mengaku tidak percaya jika pihak Polres Simalungun (Kasat Reskrim) tidak mengetahui maraknya perjudian tersebut.

“Ah.! Yang benar saja lah, masa Polisi tidak tau. Padahal bandar togel itu dah lama bereaksi di Simalungun ini. Lagian saya baca di media sudah banyak yang memberitakan terkait perjudian tersebut,” ujar Renaldi Saragih mengakhiri.

Seperti pemberintaan sebelumnya, menurut informasi yang diperoleh dia SN dan Rijal Belawan (Bandar) telah menjalankan bisnis haramnya itu dalam kurun waktu lima bulan, dengan omset (keuntungan) sebesar Rp 30 sampai 50 juta rupiah/ harinya di setiap kecamatan.

Menurut informasi yang dihimpun wartawan dari salah seorang sumber yang tidak mau di sebut namanya mengatakan permainan judi jenis Hongkong itu telah merebak di setiap kecamatan.

“Adapun nama-nama koordinator di setiap kecamatan, di daerah Tanah Jawa, Diki, Manurung, Pak Candra, Pak Nova, Samosir,” kata sumber.

Lanjut didaerah perdagangan koordinator nya diketahui bermarga Siregar, Kempes, Baholo, Hasibuan, Akim Sinaga, Danang, sementara di daerah serbelawan Kabupaten Simalungun koordinatornya disana diketahui bernama Putra, tambah dia. *