PONTIANAK, metro7.co.id – Polda Kalimantan Barat berhasil mengamankan pelaku provokator aksi tolak Omnisbus Law. Pelaku menggunakan media sosial WhatsApp Group (WAG), untuk menyebarkan hoax hingga ajakan untuk melakukan tindakan anarkis saat aksi Unjuk Rasa Penolakan Omnibus Law.

“Pada (9/10/2020) Tim Cyber Polda Kalbar berhasil menemukan dan mengamankan 1 orang pelaku berinsial YA yang membuat (WAG) untuk melakukan koordinasi serta ajakan mengikuti aksi demo yang di gelar oleh Aliasansi Mahasiswa di Kota Pontianak beberapa hari lalu,” kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes. Pol. Donny Charles Go, melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/10/2020).

Sebelumnya pelaku mengikuti kegiatan konsolidasi di salah satu kampus di Kota Pontianak.

Donny mengatakan bahwa, setelah mengikuti kegiatan konsolidasi, YA membuat WAG yang diberi nama “Futsal” yang terdiri dari 11 anggota. Pelaku YA mengajak mempersiapkan diri untuk mengikuti aksi demo dengan membawa peralatan seperti batu dan cat semprot.

“Karena postingan tersebut mengandung muatan provokasi dan berita bohong, Tim Cyber mengamankan pelaku dengan barang bukti screenshoot dari grup whatsapps tersebut,” ungkap nya

Selain mengungkap kasus provokator aksi demo melalui WAG, pada (12/10/2020) Polda Kalbar juga mengamankan seorang pria yang berkomentar hoax dan menyesatkan di sosial media facebook dengan menyebutkan ada yang meninggal akibat kekerasan aparat pasca demo oleh mahasiswa pada tanggal 8 dan 9 Oktober di gedung DPRD Provinsi Kalbar.

“Selanjutnya Tim Cyber juga mengamankan seorang pria berusia 49 tahun yang memberikan komentar atau informasi hoax di salah satu postingan video kegiatan demo kemarin,” ungkap Donny

Donny juga menerangkan bahwa terkait komentar kedua pelaku di facebook dan WAG, pihak Polda Kalbar dibantu keterangan dari saksi ahli bahasa.

“Para Pelaku saat ini di tahan oleh Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar, karena menerangkan atau membagikan berita bohong yang tidak sesuai fakta dimana tidak ada korban yang meninggal dunia saat aksi demonstrasi yang dilakukan pada 8-9 Oktober lalu di Kantor DPRD Kalbar,” tegasnya.

Kabid Humas Polda Kalbar ini juga mengatakan, untuk mengantisipasi beredarnya informasi hoax yang dapat menimbulkan gangguan kemanan dan ketertiban masyarakat, pihaknya meningkatkan kegiatan patroli Cyber.

Donny juga mengajak masyarakat Kalimantan Barat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi dan turut menyebarkan ketika menerima informasi yang belum jelas kebenarannya. ****