PONTIANAK, metro7.co.id – Menyikapi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PROJO agar pemerintah segera mengevaluasi penjualan vaksin Covid-19, disaat program vaksinasi nasional sedang berjalan.

Jumlah pasien yang meninggal dunia semakin bertambah, ketakutan orang terpapar Covid-19, dan persoalan ekonomi masyarakat seharusnya dijawab dengan menggeber vaksinasi gratis untuk masyarakat.

“Per Minggu sore, orang yang divaksin baru 14,8 persen dari target,” kata Sekjen DPP PROJO Handoko melalui pesan WhatsApp, Senin Pagi (12/7/2021).

Dikutip dari media online Bisnis.com, (12/7/2021), Presiden Joko Widodo, pada 16 Desember 2020 melalui akun Twitter resmi @jokowi.

“Hari ini dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk seluruh warga masyarakat adalah GRATIS. Dan saya akan menjadi yang pertama menerima vaksin. Tidak ada alasan masyarakat tidak mendapatkan atau meragukan keamanan vaksin,” tulis Presiden @jokowi seperti dikutip, Senin (12/7/2021).

Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi terkait vaksin Covid-19 diberikan gratis untuk masyarakat:

“Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin Covid-19. Jadi.. setelah menerima banyak masukan dari masyarakat, dan setelah melakukan kalkulasi ulang keuangan negara.. dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah GRATIS.

Sekali lagi GRATIS tidak dikenakan biaya sama sekali. Untuk itu, saya instruksikan dan perintahkan kepada seluruh jajaran kabinet, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasikan dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin.

Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman.

Terakhir, saya ingatkan agar masyarakat terus berdisiplin menjalankan 3M, menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Terima kasih.

Hal senada dinyatakan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PROJO Kalimantan Barat Arif Adi Mulia, SH bahwa, disaat masyarakat sedang mengalami kesulitan ekonomi, dan kekhawatiran akibat dampak dari Pandemi Covid 19, vaksin gratis dari pemerintah sangat diharapkan rakyat.

“Negara harus hadir dalam melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19. Konsep gotong-royong sudah dikatakan Presiden Joko Widodo, adalah masyarakat umum tidak boleh dibebani dalam bentuk apapun untuk mendapatkan vaksin Covid-19”, ungkapnya.

Menurut nya melihat perdagangan Vaksin Covid 19 tidak sesuai dengan misi awal Presiden Jokowi jika di tengah Program percepatan Vaksinasi Gratis Covid 19 oleh pemerintah, menyusul adanya vaksin berbayar yang dijual di apotek yang disalurkan oleh Bio Farma.

“Pada dasarnya masyarakat jangan lagi dibebani dengan biaya pembelian Vaksin. Termasuk karyawan dan pekerja tidak boleh dipungut atau dipotong gaji atau upahnya itu,” tutur Arif.

Arif mengingatkan kan bahwa, pemerintah jangan terjebak dengan komersialisasi vaksin yang pada ujungnya membebani masyarakat.

“Jangan sampai ada anggapan bahwa, bantuan Vaksin dari negara lain, justru dikomersilkan kepada rakyatnya sendiri. Ini dapat melunturkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia”, tambah nya.

“Jangan terjadi “Dual Track Market”. Bukan tidak mungkin vaksin gratis menghilang karena diselundupkan dan dijual bebas oleh oknum- oknum yg tidak bertanggung jawab. Jangan salahkan rakyat dan menambah beban kesusahan rakyat akibat pandemi Covid-19,” tutupnya.