SANGGAU, metro7.co.id – Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty Letkol Inf Hudallah mengatakan, sepanjang tahun 2022 di daerah perbatasn Indonesia Malaysia kasus yang sangat menonjol yang kerap ditemui iyalah PMI ilegal .

Selain PMI ilegal penyelundupan narkotika, minuman keras (Miras) dan beras kerap kali ditemui dan terbilang tinggi, ungkap Dansatgas Letkol Inf Hudallah, Jumat (30/12) kemarin.

“Untuk semua kasus yang kita telah gagalkan selanjutnya telah kita serahkan ke pihak Kepolisian dan pihak yang berwenang untuk menanganinya,” jelas Hudalla.

Menurutnya, peyelundupan narkoba sepanjang penugasan Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty di wilayah perbatasan, sejauh ini telah berhasil mengamankan narkoba seberat 42 kilogram,

“Ya ada sebayak 42 kilogram narkoba jenis sabu yang telah kita gagalkan penjelundupanya sepanjang penugasan, narkoba itu dari Malaysia yang hendak dibawa ke wilayah kita Indonesia, untuk semua barang bukti yang kita sita selanjutnya telah kita serahkan ke pihak yang berwenang menanganinya,” terang Dansatgas.

Hudalla mengatakan pihaknya akan lebih meperketat penjagaan di wilayah perbatasan dan itu sesuai atensi pimpinannya untuk dapat menggagalkan segala bentuk penyelundupan di wilayah penugasan Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty.

“Menjelang malam pergantian tahun untuk menekan angka penyelundupan kita akan meningkatkan monitoring wilayah di setiap pintu pintu masuk perbatasan, baik jalur resmi ataupun jalur tikus yang biasa di jadikan jalur penyelundupan,” pungkasnya.