SEKADAU, metro7.co.id – Demi perubahan warga dusun Tanjung siap menberikan suara untuk kemenangam Pasangan Aron-Subandrio (PAS) pada pilkada tanggal 9 Desember 2020. Dukungan yang diberikan bukan tanpa alasan, sebab warga sudah menginginkan perubahan di kabupaten Sekadau.

Karna selama lima tahun terakhir, dusun Tanjung kurang mendapat perhatian dari pemerintah, baik infrasruktur maupun bidang lain. Semuanya tidak ada perhatian, baik di dusun Tanjung maun di dusun lain yang masuk wilayah kededaam Tanjung.

Mudah-mudahan dengan program Infrastruktur, Pertanian, Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat (IP3K) yang di bawa oleh PAS bisa menjawab semua kesulitan masyarakat, karna kebutuhan masyarakat semuanya sudah tercamtum di IP3K.

“Sebagai wilayah yang di kelilingi oleh sungai, kita minta dusun Tanjung bisa di jadikan, pusat penghasil ikan di kabupaten Sekadau, karna di program kerja PAS akan mengakomodir kebutuhan tersebut,” kata Saparudin Senin, (30/1/2020) di Tanjung.

Menurut dia, program yanh di tawarkan oleh pak Aron colan bupati nomor irut 1 sudah bisa menjawab kebutuhan masyarakat kabuoaten Sekadau, karna progran pro rakyat di bidang pertanian dan perikanan menjadi acuan bagi pemerintah untuk membangun.ekonomi masyarakat.

“Karna 80 persen warga Sekadau hidup dari bertani, jadi jika ingin maju dan ada perubahan di kabupaten Sekadau jawabannya tentu coblos nomor 1 yang pakai peci,” ajaknya.

Sementara itu Bagong salah seorang tokoh masyarakat dusun Tanjung dalam sambutanya mengatakan, bahwa ketika dirinya mendukung calon bupati nomor urut 1 tentu ada alasanya, pertama visi dan misi pasangan nomor urut 1 ini programnya pro rakyat, kedua, kita butuh seorang pemimpin baru yang muda dan energik untuk perubahan di kabupaten Sekadau.

Ketiga, selama kepemimpin yang sekarang pembangunandi kabupaten Sekadau kurang terarah dengan baik.

“Sehinga hasilnya tidak menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat,” kata Bagong.

Sementara itu Teguh Arif Hardyanto dalam orasi politiknya mengatakan,bahwa lima tahun terakhir ini pemerintah ia nilai kurang maksimal mengurus masyarakat, salah satu faktor kegagalan tersebut adalah rusaknya sebagian besar infrastruktur di pedesaan, sehinga dampak dari rusaknya infrastruktur tersebut tentu rendahnya daya beli masyarakat.

“Harga kebutuhan pokok naik, sementara harga komditi hutan turun akibat sulitnya sarana transportasi,” kata Teguh.

Hal ini tentu perlu di rubah, karna kalau kita terus berpikir bahwa sekarang adalah berhasil, kita akan terlena dengan kemunduran ini, maka tidak lama lagi kita akan masuk ke jurang ketepuruakan.

“Makanya Partai Nasdem tidak mau mengusung buoati dan wakik dari imcamben, karna setelah kita teliti kinerja selama ini, ternyata jauh dari harapan masyarakat, untuk itu ia yakin PAS sudab punya solusi untuk mengatasi hal ini,”kata Teguh.

Sementara itu,Aron calon bupati nomor urut 1(satu), dalam orasinya mengatakan, bahwa dirinya bersama Subandrio akan meneruskan program terbaik yang pernah dijalankan oleh pak Simon Petrus selama menjabat, diantaranya di bidang pendidikan, ia akan meneruskan program satu dusun satu sarjana.

Di bidang kesehatan kata dia lagi, jika terpilih nanti ia akan menyiapkan dana dari APBD untuk pengobatan gratis, oprasi katarak dan oprasi bibir sumbing yang dulu pernah dilaksanakan oleh pak Simon.

“Kita juga sudah menyiapkan program ungulan pro rakyat. Yakni program Infrastruktur, Pertanian,Perkebunan,Perikanan untuk kesejahteraan masyarakat (IP3K), dalam program sudah tercatum hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,” kata Aron.

Kita tambah dia, akan melaksanakan program tersebut dalam 100 hari kerja ketika habis dilantik menjadi bupati, dalam 100 hari pertama dirinya akan melaksanakan rapat kerja dengan pihak terkait guna menyiapkan regulasi untuk melaksanakan program IP3K.

“Dalam implementasinya, program IP3K kedepan pemerintah melalui dana APBD akan membagikan bibit gratis kepada masyarakat, yakni bibit Sawit, Karet, Cocoa, dan kepada petani lainya dibantu sesuai dengan potensi daerahnya. Kita akan bina petani melalui tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dengan cara satu desa satu PPL,” ungkapnya.