TANJUNG – Tiga Sekolah yang menjalankan program adiwiyata di Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah mendapat dukungan bantuan dana melalui alokasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.Pamapersada Nusantara- Distrik Adaro (PT.PAMA-ADARO).

Ketiga sekolah yang mendapatkan dukungan dana pengembangan sekolah adiwiyata tahun 2019 masing-masing sebesar Rp.10 juta adalah sekolah SMA Negeri 1 Banua Lima, SMP Negeri 1 Banua Lima, dan SD Negeri 4 Tamiyang.

Hal tersebut dikatakan CSR Officer PT.PAMA-ADARO, Bayu Handoko, saat diwawancarai wartawan Metro7 baru tadi.

Diakuinya untuk program sekolah adiwiyata di Kabupaten Barito Timur, memang masih tergolong baru, program tersebut untuk pembinaan sekolah adiwiyata di Wilayah Kabupaten Barito Timur baru dimulai sejak tahun 2018 tadi.

Hal itu karena memang selain program mandatory dari PT PAMA Jakarta yang mewajibkan membina sekolah adiwiyata disekitar areal operasional, juga dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Barito Timur mulai mencanangkannya pada tahun 2018.

“Jadi pembinaan yang kami lakukan, baik dari PT.PAMA sendiri, maupun dari PT.SIS dan PT.Adaro, baru dimulai tahun 2018 dengan memberikan dukungan terhadap beberapa sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Timur,” katanya.

Pihaknya juga berharap dengan pembinaan sekolah adiwiyata berbasis lingkungan ini agar pihak sekolah menerapkan kurikulum untuk membuat kondisi lingkungannya menjadi lebih ramah lingkungan sebagai fokus utama di dunia.

Bahkan terkait dengan isue-isue lingkungan dimulai dari sekolah lingkungan paling kecil, tujuannya adalah menyadarkan para siswa siswi maupun semua dewan guru dan juga elemen di sekolah tersebut agar lebih mencintai lingkungan dimulai dari lingkungan sekolah mereka.

Selain itu pihaknya juga berharap dengan bantuan ini sekolah-sekolah yang dibantu supaya lebih terpacu untuk menanamkan kebiasaan kebudayaan mencintai lingkungan.

“Jadi bukan hanya terkait dengan sertifikasi di tingkat Kabupaten, Provinsi, dan Nasional sampai mandiri saja,” terang Bayu Handoko. (metro7/via)