Batubara Anjlok, CSR Terseret-seret
TAMIYANG LAYANG – Warga masyarakat Desa Betang Nalong Kecamatan Patangkep Tutui mempertanyakan masalah CSR dari APB Bartim, yang tidak pernah memberikan bantuan untuk pembangunan Desa Betang Nalong. Kades Betang Nalong Ajis Usman menegaskan itu kepada Metro7 ketika ditemui Metro7 dikediamannya belum lama tadi.
Sementara Eksternal Community CSR APB Bartim Johar menyatakan, bantuan CSR untuk Desa Betang Nalong pada tahun 2014-2015, sebenarnya ada, namun nilainya kecil karena disesuaikan dengan kemampuan APB dalam penyaluran CSR nya. Disebutkannya Desa Betang Nalong masuk dalam Pokja 2, sehingga bantuan yang diberikan, hanya berupa proposal lepas saja.
Johar utarakan semenjak PT GEA diambil alih oleh PT. SEM, maka wilayah yang masuk pokja 2 akan kita bina dengan fokus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Dikatakan Johar, pihaknya saat ini sudah mencanangkan pembuatan air bersih untuk Desa.
Menyinggung mengenai adanya intensif Kades, Johar kemukakan sebenarnya untuk intensif kades tidak ada yang ada bea siswa anak kades yang dibantu tiap bulan, tapi semenjak anjloknya harga batu bara dan berpengaruh terhadap perusahaan, maka dari pihak APB mengalami hambatan yaitu keterlambatan dalam penyaluran bantuan, karena kondisi keuangan dari perusahaan yang berpengaruh terhadap penyaluran dari APB.
Johar menambahkan sebenarnya Pokja terbagi 2 yaitu Pokja 1 dan Pokja 2, semua pokja tersebut di bantu , tetapi beda peruntukannya, untuk pokja 1 lebih diprioritaskan karena mereka masuk wilayah yang terkena dampak langsung sedangkan pokja 2 hanya imbasnya saja, namun tetap diperhatikan dan dibantu sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki APB.
“ Seperti bantuan beasiswa untuk anak kades diberikan sejak tahun 2013 dan 2014 berjalan lancar. Namun semenjang tahun 2015 lalu mengalami kendala karena perusahaan yang ada di Bartim Anjlok, akibatnya kita pun terkena imbasnya, sehingga penyaluran bantuan CSR pun kepada masyarakat mengalami kendala dan tidak bisa maksimal seperti pada sebelumnya, karenanya kami berharap masyarakat untuk mengerti dengan keadaan APB saat ini,” pungkas Johar. (metro7/ali).
Sementara Eksternal Community CSR APB Bartim Johar menyatakan, bantuan CSR untuk Desa Betang Nalong pada tahun 2014-2015, sebenarnya ada, namun nilainya kecil karena disesuaikan dengan kemampuan APB dalam penyaluran CSR nya. Disebutkannya Desa Betang Nalong masuk dalam Pokja 2, sehingga bantuan yang diberikan, hanya berupa proposal lepas saja.
Johar utarakan semenjak PT GEA diambil alih oleh PT. SEM, maka wilayah yang masuk pokja 2 akan kita bina dengan fokus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Dikatakan Johar, pihaknya saat ini sudah mencanangkan pembuatan air bersih untuk Desa.
Menyinggung mengenai adanya intensif Kades, Johar kemukakan sebenarnya untuk intensif kades tidak ada yang ada bea siswa anak kades yang dibantu tiap bulan, tapi semenjak anjloknya harga batu bara dan berpengaruh terhadap perusahaan, maka dari pihak APB mengalami hambatan yaitu keterlambatan dalam penyaluran bantuan, karena kondisi keuangan dari perusahaan yang berpengaruh terhadap penyaluran dari APB.
Johar menambahkan sebenarnya Pokja terbagi 2 yaitu Pokja 1 dan Pokja 2, semua pokja tersebut di bantu , tetapi beda peruntukannya, untuk pokja 1 lebih diprioritaskan karena mereka masuk wilayah yang terkena dampak langsung sedangkan pokja 2 hanya imbasnya saja, namun tetap diperhatikan dan dibantu sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki APB.
“ Seperti bantuan beasiswa untuk anak kades diberikan sejak tahun 2013 dan 2014 berjalan lancar. Namun semenjang tahun 2015 lalu mengalami kendala karena perusahaan yang ada di Bartim Anjlok, akibatnya kita pun terkena imbasnya, sehingga penyaluran bantuan CSR pun kepada masyarakat mengalami kendala dan tidak bisa maksimal seperti pada sebelumnya, karenanya kami berharap masyarakat untuk mengerti dengan keadaan APB saat ini,” pungkas Johar. (metro7/ali).
Tinggalkan Balasan