TAMIANG LAYANG – Pemerintah Desa Wungkur Nanakan Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur fokuskan dana desa (DD) tahap II Tahun Anggaran 2019 untuk pembangunan jalan siring timbun usaha tani.

“Dari hasil kesepakatan bersama BPD, RT, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat kita fokuskan DD tahap II untuk membangun jalan siring timbun usaha tani,” ucap Marta Mijoyo Kepala Desa setempat saat dibincangi via WhatsApp, Selasa (20/8).

Dirinya menjelaskan, membangun jalan usaha tani memang harus dilakukan, mengingat mayoritas masyarakat Desa Wungkur Nanakan hampir 100 persen berpenghasilan melalui perkebunan dan pertanian.

Dengan dibangunya jalan tersebut, lanjut Marta sapaan akrab Kades Wungkur Nanakan, masyarakat didesanya akan terbantu untuk aktifitas pergi maupun pulang membawa hasil perkebunan maupun pertanianya kerumah.

“Saya yakin dengan dibangunya jalan tersebut perekonomian masyarakat bertambah meningkat, yang dulu harga karet dibeli murah dari tingkulak karena alasan jalan yang becek, kini setelah dibangun jalan tersebut pengepul/tengkulak getah karet bisa membeli lebih tinggi lagi,” tutur Marta.

Adapun biaya pembangunan jalan siring timbun menuju perkebunan dan pertanian tersebut, Marta menuturkan kurang lebih Rp.184 juta dengan panjang 290 meter dan lebar 1,5 meter.

Ditambahkan Marta, selain membangun jalan siring timbun, DD tahap II juga digunakan untuk penambahan teras TPA beserta KWHnya, pemasangan keramik TPA dan sebagian juga untuk pemberdayaan.

“Alhamdulillah DD tahap II pembangunanya sudah mencapai 30 persen. Kita harap pengerjaan dilapangan tidak ada kendala, sehingga dapat selesai 100 persen, dengan demikian cepat pula dirasakan masyarakat manfaatnya,” ungkap Marta.

Dirinya juga mengungkapkan seluruh pembangunan yang bersumber dari DD dan ADD dikerjakan langsung oleh warga setempat.

Dengan demikian, ujar Marta, warga tidak hanya melakukan pembangunan saja, tapi dasar dari mereka berangkat membangun itu termotivasi untuk dirinya dan semua masyarakat.

“Jika membangun untuk dirinya, mereka akan berpikir pada kualitas dan efisiensi anggaran, optimalisasi kerja dan membangun kebersamaan,” jelasnya.

Dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat Desa Wungkur Nanakan agar menjaga dan merawat pembangunan yang ada.

“Rawatlah seperti milik sendiri, sehingga pembangunan yang ada bisa bertahan lama, Dengan demikian anggaran selanjutnya kita bisa membangun sarana prasarana yang lainya, jadi tidak selalu merehap yang itu – itu aja,”pungkas Marta Mijoyo. (metro7/budi).