Tamiang Layang — Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di tingkat pengecer di Tamiang Layang kembali mengalami kenaikan. Kini para pengecer berani mematok harga Rp 8500 per liter. Angka ini di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 7500 per liter.
Pengawas SPBU Longkang, Rudi Harianto, mengungkapkan kenaikan harga BBM di tingkat pengecer disebabkan berkurangnya pasokan premium dari PT Pertamina. Menurut Rudi, biasanya setiap hari SPBU Longkang mendapat jatah 10 ribu liter. Namun belakangan ini pasokan premium dua hari sekali dengan jumlah yang sama,
“Dulu pasokan setiap hari 10 ribu liter. Tapi kini datangnya dua hari sekali,” kata Rudi.
Akibatnya, persediaan premium di SPBU Longkang jadi berkurang. Sehingga suplai kepada para pengecer juga berkurang.
Rudi tak bisa memberi kepastian kapan pasokan premium ke SPBU Longkang kembali lancar. Karena itu, ia meminta masyarakat bersabar. Persoalan ini segera disampaikan dan dibahas bersama manajemen SPBU untuk menormalkan kembali pasokan premium yang selama ini berkurang dari biasanya.
SPBU Longkang merupakan salah satu SPBU yang ada di Kabupaten Bartim. Setiap hari, banyak konsumen BBM, baik untuk mengisi biosolar, premium, maupun pertamax. Keberadaan SPBU ini dapat melayani pengendara dan pengecer di kawasan Tamiang Layang dan sekitarnya. (Metro7/MJ/Sigit)