TAMIANG LAYANG – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanakan) Kabupaten Bartim mulai terjun memeriksa kesehatatan hewan kurban. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan kesehatan hewan yang ada di Kabupaten setempat aman untuk dijadikan hewan kurban.

Kepala Distanakan Bartim Ir Riza Rahamadi MM mengimbau kepada masyarakat agar teliti dalam memilih hewan kurban. Dirinya juga menyebutkan pemeriksaan telah dimulai beberapa hari yang lalu dan akan terus berlanjut sampai dengan penyembelihan nanti.

Sedikitnya 19 petugas kesehatan diterjunkan ke semua titik penjualan hewan atau penangkaran hewan yang tersebar di kabupaten Bartim. Para petugas tersebut memeriksa secara seksama fisik hewan kurban.

“Di antaranya memeriksa kesehatan hewan kurban, pemeriksaan umur dan pemeriksaan lainya,”kata Riza saat diwawancarai awak media Rabu, (7/8).

Riza mengatakan, jika hewan dinyatakan layak jual, maka peternak dipersilahkan menjual hewannya kepada masyarakat. Sebaliknya, kalau pun tidak memenuhi, maka peternak diimbau untuk tidak melepas hewan tersebut kepada masyarakat.

Dirinya menambahkan, pengawasan tak hanya dilakukan sebelum Idul Adha. Selama proses pemotongan pun petugas kesehatan akan disebar mendampingi pemotongan di tengah masyarakat.

Hewan kurban harus dipastikan dari berbagai parasit yang bisa membahayakan kesehatan tubuh. Kendati demikian, warga harus tetap berhati-hati dalam mengamati daging kurban.

Dirinya menjelaskan, untuk memilih hewan yang sehat bisa dilakukan secara mata telanjang. Warga tinggal mengamati fisik dari hewan yang akan dibelinya tersebut.

Harus dipastikan mata hewan tidak merah dan bibir hewan tidak terdapat koreng. Hewan pun harus lincah aktif tak lemas. “Jika gigi susu telah tanggal menandakan hewan tersebut telah layak dari segi umur untuk dijadikan sebagai hewan kurban,” jelas Riza.

Sementara untuk hewan kurban dari pemerintah daerah yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat melalui panitia – masing masing, Riza menyebutkan, hewan kurban tersebut nantinya akan dikarantina terlebih dahulu di tempat perestirahatan hewan Distanakan Bartim yang bertempat di Bangi Wa’o.

“Sebelum hewan – hewan kurban itu dibagikan, kita terlebih dahulu memeriksa kesehatanya, memberikan vitamin dan merawatnya selama tiga hari dari pertama masuk tempat perestirahatan hewan tersebut,” pungkas Riza Rahmadi.(Metro7/budi).