Tamiang Layang — Keberadaan Perpustakaan Daerah di Kabupaten Bartim belum dapat mengimbangi perkembangan dunia teknologi dan informasi yang sangat cepat. Kebanyakan buku yang tersedia hanya cetakan tahun 2007 silam.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Bartim diharapkan dapat memerhatikan permasalahan ini. Sebab, buku merupakan jendela untuk membuka informasi dan teknologi dunia. “Banyak buku yang terbitannya tahun 2007 dan belum diperbaharui,” ujar Kepala Perpustakaan Arsip dan Dokumen Kabupaten Bartim, Kartini.
Diungkapkannya, pihaknya sudah memohon usulan untuk penambahan buku. Tahun sebelumnya tidak ada anggaran untuk penambahan koleksi buku di perpustakaan. Bantuan hanya diberikan oleh pemerintah pusat pada Oktober 2012 sebanyak 1.000 buku.
“Jumlah koleksi buku di perpustakaan ini sangat kurang, hanya 6.000-an buku. Itupun kebanyakan cetakan tahun 2007 tadi. Kami masih banyak butuh koleksi untuk mengimbangi tuntutan jaman sekarang ini,” papar Kartini.
Sangat disayangkan, usulan anggaran sebesar Rp300 juta untuk menambah koleksi ribuan koleksi buku ke Pemerintah Kabupaten Bartim. Namun usulan itu dipangkas dengan jumlah yang besar. Pagu anggarannya hanya Rp114 juta atau cukup untuk 1.338 buku saja.
Minimnya jumlah buku dan koleksinya hanya itu-itu saja, membuat pengunjung perpustakaan menurun. “Kami akui pengunjung di perpustakaan ini menurun. Ada kenaikan setelah datangnya 1.000 buku baru bantuan dari pemerintah pusat Oktober tadi,” kata Kartini.
Pelayanan perpustakaan itu bertambah ironis karena mobil pelayanan keliling kondisinya sudah tua dan sering mogok. Sehingga pelayanan tak bisa menjangkau sekolah dan masyarakat yang jaraknya jauh dari Tamiang Layang.
“Mobil perpustakaan keliling yang kami punya satu-satunya ini bantuan pemerintah pusat tahun 2004 lalu. Kondisinya sering mogok sehingga tak bisa menjangkau pelayanan ke sekolah atau masyarakat yang jauh dari Tamiang Layang. Kami sudah usul tambahan dan juga untuk mobil operasional kepala dan staf,” pungkas Kartini. Metro7/MJ