Tamiang Layang — Setelah empat hari diguyur hujan deras hampir seharian,  beberapa wilayah di Kabupaten Bartim tergenang banjir.  Luapan air sungai itu ada yang sampai menggenangi rumah warga. Wilayah yang tergenang air antara lain Desa Bambulung, Tampa, dan wilayah lainnya.
“Air sudah masuk ke dalam rumah kami. Pada malam hari, kami harus waspada kalau airnya terus meninggi,” ujar Hatnawati yang akrab disebut mama Ridho.
Ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Bambulung RT 6, Kecamatan Pematang Karau itu mengungkapkan Sungai Karau yang berada di lingkungannya meluap karena tak mampu menampung air hujan.
Khusus pada malam hari, kenyamanan waktu beristirahat mama Ridho sekeluarga terusik. Sejumlah barang rumah tangga terpaksa diungsikan dan ditempatkan lebih tinggi dari tempat sebelumnya. Sebab, jika dibiarkan akan basah dan terendam oleh air.
“Kami tak bisa tidur nyenyak. Harus mengamankan barang-barang agar tak terkena air. Kami juga khawatir air terus meninggi. Kalau saat tidur nyenyak tiba-tiba air meninggi, bisa terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata ibu satu anak ini.
Akibat banjir yang menggenangi pemukiman itu, mama Ridho tak bisa melakukan aktivitas sehari-hari sebagai penyadap karet.  Demikian pula mencari rotan di hutan yang tak jauh dari tempat tinggal. Bahkan hewan peliharaan seperti ayam yang biasanya dikandangkan di belakang rumah, kini harus dinaikkan ke dalam rumah.
Demikian pula dengan keramba dan kolam ikan milik warga. Mereka rugi karena ikan di kolam hilang tergerus oleh air yang meluap.
Dari pantauan Metro7, Sabtu (20/7) tadi, jalan raya di dekat Bendungan Tampa juga tergenang air. Bahkan di wilayah Desa Bambulung, air sempat masuk ke rumah warga dengan ketinggian setengah meter dari  lantai rumah.  Menurut warga, bendungan tak bisa lagi menampung air sehingga meluap ke pemukiman hingga jalan raya. (Metro7/MJ)