TAMIANG LAYANG – Permasalahan utama yang menghambat pencapaian Kabupaten Barito Timur, Kalteng sebagai lumbung pangan adalah masih rendahnya Indeks Pertanaman (IP)di beberapa kecamatan di Bartim.

Menurunnya produktivitas lahan, dan menyempitnya lahan pertanian adalah salah satu paktor utamanya.

Untuk mengatasi semua itu, Dinas Pertanian setempat akan mengembangkan optimasi lahan sawah menuju organik.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bartim Ir.Riza Rahmadi, MM disela – sela kesibukanya di kantor Dinas Pertanian Bartim Senin tadi.

“Kita akan lakukan bertahap project padi organik ini. Dukungan berbagai pihak diperlukan termasuk peran penyuluh pertanian, Balai Penyuluhan Kecamatan, BBPP Binuang dalam pendampingan Bimtek pertanian menuju organik, BPTP Kalteng dalam pendampingan teknologi meningkatkan produktivitas padi di lahan irigasi dan lahan rawa Lebak di Bartim Kalteng,” ungkap Ir Riza Rahmadi.

Kepala Dinas Pertanian Bartim Riza Rahmadi menyampaikan bahwa Kalteng merupakan salah satu Provinsi yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai wilayah untuk pengembangan padi organik seluas 40.000 ha yang tersebar di 11 Kabupaten. Salah satunya adalah Kabupaten Barito Timur.

Dirinya berharap percontohan program kegiatan ini akan mendorong minat petani untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan meningkatkan produktivitas lahan dengan menggunakan pupuk secara berimbang dan menambahkan pupuk organik.

“Sehingga kesejahteraan petani di Gumi jari janang kalalawah kabupaten Barito Timur Provinsi Kalteng juga meningkat,” harap lelaki yang ramah ini. (metro7/budi).