TAMIANG LAYANG- Tidak terasa perjalan Kabupaten Barito Timur  genap berusia 12 tahun pada 3 agustus 2014, tetapi pelaksanaan peringatan hari jadi nya dilaksanakan pada tanggal 23- Agustus 2014, banyak pencapaian pembangunan yang telah dicapai Kabupaten Barito Timur, baik bidang pembangunan infrastruk maupun bidang peningkatan ekonomi kerakyatan.
Sedangkan kepemimpinan Bupati Bartim Ampera. A.Y Mebas bersama wakilnya H. Suriansyah, sejak dilantik pada 26 Juli 2013 dan 26 Juli 2014, genap satu tahun memimpin Kabupaten Barito Timur, maka dalam kurun waktu yang sangat singkat membuat Ampera untuk berlari lebih kencang dalam membawa kabupaten Bartim ke arah yang lebih maju dan sejahtera.
Karena masa transisi kepemimpinan merupakan masa yang penuh adaptasi, penuh evaluasi dan penilaian, hingga bisa menentukan sikap dan kebijakan yang dapat mendorong terlaksannya pembangunan sesuai dengan visi dan misi dari Pemerintah Kabupaten Barito Timur pada lima tahun kedepannya.
“Beragam persoalan yang menghadang untuk diselesaikan, akhirnya secara berlahan satu persatu akar kendala dan tantangan ditemukan, sehingga bisa diatasi satu persatu, maka rasa optimis kedua pemimpin daerah ini. untuk menjadikan Kabupaten Barito Timur yang lebih baik dari massa lalu, sehingga dapat mewujudkan Gumi Jari Janang Kalalawah sesuai dengan semboyan kabupaten Bartim,”jelasnya.
Tantangan besar ketika menerima estafe kepemimipinan di Bartim adalah mengubah mindset aparatur di lingkungan pemerintah Kabupaten Barito Timur, yaitu perilaku dan cara berpikir sebagai pelayan publik ditanamkan oleh duet Ampera – Suriansyah karena bagi keduanya birokrasi yang mudah dan cepat akan membuka peluang bagi Bartim lebih berkembang pesat, sedangkan SDM pegawai salah satu menjadi perhatian.
“Bagaimana mereka bekerja sungguh-sungguh sebagai pengabdi masyarakat serta bagaimana mereka bekerja sesuai dengan aturan tanpa mempersulit dan mengorbankan hak-hak masyarakat yang berurusan dan bagaimana mereka menjalankan tugas sebagai penyelenggara kepemerintahan yang benar,” ungkap Ampera.
Dia juga menjelaskan untuk tahun pertama memimpin dia melakukan perombakan besar-besaran terhadap aparaturnya untuk menduduki suatu jabatan, sedangkan pejabat yang memiliki kompetensi profesional akan ditempatkan sesuai dengan job di unit kerjanya, selain sektor pelayanan publik terkait dengan jaminan birokrasi yang nyaman mudah, transparan serta pembenahan aset dan pengelolaan keuangan daerah salah satu kunci keberhasilan dalam membangun dan penyelenggaraan kepemerintahan di Bartim.
Memang diakuinya selama beberapa tahun ini penyapaian keuangan kabupaten Bartim dinilai oleh Badan Pemeriksaan Keuangan RI dan memberikan opini disclaimer, atau menolak untuk memberikan pendapat atas pengelolaan dan laporan keuangan daerah, tetapi kurun waktu setahun benang kusut itu mulai dapat diurai dan naik satu tingkat, yaitu Bartim diberikan opini tidak wajar yang berarti laporan keuangan entitas yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia. kerja keras ini terus ditingkatkan dengan sasaran akhir untuk mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
Sedangkan sektor pembangunan dasar telah disusun dengan rapi dan terarah selama masa setahun terakhir ini, baik disektor pendidikan mulai tahun depan akan direalisasi wajib belajar 12 tahun secara gratis, serta kordinasi yang matang antara pemerintah dengan DPRD Bartim untuk menyiapkan anggaran sekitar 7 miliar dalam APBD perubahan untuk memulai program wajib belajar 12 tahun, dan peningkatan kualitas pendidikan ini diimbangi dengan penyebaran guru yang merata, karena Ampera tidak ingin guru menompok di satu sekolah ataupun satu wilayah saja, sehingga mengabaikan kualitas di sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru. (Ali/Metro7)