TAMIANG LAYANG – Sumber air yang jauh, terkadang menyulitkan sebagian warga mengambil air untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Terlebih, jika musim kemarau debit air sungai yang menjadi tujuan warga untuk mengambil air menjadi surut.
Diungkapkan Kepala Desa Wungkur Nanakan Kecamatan Awang, Rahmadi, warga di desanya terpaksa menempuh jarak ratusan meter untuk sekedar mangambil air di Dusun Pehu dikarenakan tidak adanya sumber air di dekat pemukiman warga. Bahkan, ketika musim kemarau tiba, warga harus bersusah payah mengumpulkan air dikarenakan debit air disungai tersebut menjadi surut.
“Warga kesulitan mendapat air bersih, apalagi kalau kemarau sungai jadi surut,” papar Rahmadi.
Rahmadi menuturkan, saat ini aparatur desa telah membangun dua buah tangki penampungan air guna  menampung air bersih dan memudahkan warga mengambil air yang berasal dari Dana Alokasi Dana Desa tahun 2013. Dijelaskannya, penampungan air tersebut sedang dalam tahap pengerjaan yang sudah mencapai 70 persen prosesnya. Namun, Rahmadi dan warganya harus rela menunggu dikarenakan dana ADD tahun 2013 tidak mencukupi untuk menyelesaikan proyek tersebut dan akan dilanjutkan dengan dana ADD tahun 2014 nanti.
“Kami sedang dalam membangun dua buah penampungan air di Dusun Pehu dengan kapasitas 5ribu liter per tangki guna memudahkan warga mengambil air bersih. Rencananya akan selesai pada tahun 2014 nanti,” ujar Rahmadi.
Rahmadi bersama warga telah berkoordinasi untuk mengadakan iuran tiap bulan membeli BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk genset yang akan digunakan untuk menyalurkan air ke tiap rumah-rumah warga jika penampungan tersebut sudah selesai dibangun.Ia  berharap dengan dibangunnya tempat penampungan air tersebut dapat membantu warga menghadapi krisis air di desa tersebut dan tidak lagi harus mencari air di tempat yang jauh.
“Nantinya warga akan iuran membeli minyak untuk genset yang akan menyalurkan air kerumah warga. Diharapkan, dapat membantu warga yang selama ini menghadapi krisis air bersih,” pungkasnya.(Metro7/MJ/Sgt)