SAMARINDA – Memperingati Peristiwa Merah Putih di Kota Wisata Juang Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), diwarnai tangis haru para veteran yang pernah berjuang melawan Belanda pada tahun 1945–1949, Selasa (27/1/2015).
 Mereka yang kini sudah berusia renta menanti peringatan itu karena menjadi ajang mengenang masa lalu yang bersejarah.
 “Kami perlahan dilupakan, padahal kami dulu sangat ingin kemerdekaan untuk anak cucu. Tapi meski begini, kami hanya ingin anak cucu meneruskan perjuangan kami,” kata Sujoko, salah satu veteran Sanga-sanga.
Masih terekam jelas diingatan Sujoko saat disiksa dalam tahanan kayu yang berukuran 2×2 meter. Dalam ruang gelap dan bau itu, Sujoko dikurung bersama rekan lainnya yang berjumlah 10 orang.
 “Kebayang sempitnya tempat itu. Kalau mau pipis dan BAB ya di dalam situ saja. Kalau haus, mulut kami dikencingi,” kata Joko berkaca-kaca.
Joko merasa sedih ketika di usia ke-68 kemerdekaan RI, perlahan veteran, terutama dari Sanga-sanga, dilupakan.
“Kalau Indonesia merdeka tahun 1945, waktu itu Sanga-sanga masih melakukan perlawanan terhadap Belanda. Jadi Sanga-sanga merdeka baru pada 1947. Kami cuma perang dengan bambu runcing, jadi kalau ditembak, dor, kami mati,” kenangnya. (metro7/fit)