Petani Berharap Hasil Pertanian 2021 Lebih Baik
KUTACANE, metro7.co.id – Terkait anjlokya harga gabah di tahun 2020, sejumlah petani yang berada di Aceh Tenggara, sangat berharap hasil panen padi tahun 2021 ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan pantauan metro7.co.id, sejumlah petani di Kabupaten Aceh Tenggara, terlihat sudah merata para petani menghadapi musim tanam komoditi jenis padi.
Diantaranya, terlihat di Kecamatan Bambel, Lawe Sumur, Bukit Tusam, Lawe Sigala-Gala, Simpang Semadam, Lawe Alas, Lawe Bulan dan Darul Hasanah sudah dalam penggarapan lahan persawahan.
Marahasan, warga Desa Pulonas Baru Kecamatan Lawe Bulan, mengatakan, dirinya masih merasa wasa-was dalam menggarap lahan padi. Karena pengalaman di tahun sebelumnya, hampir gagal panen.
“Dikarenakan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, ditambah ongkos bajak sawah pun tinggi. Sementara harga gabah di tahun lalu anjlok,” katanya kepada metro7.co.id, Senin (4/1/2021).
Petani lainnya, Marahasan, juga berharap hal serupa. Ia juga berharap ada pengawasan untuk hasil panen mendatang. Karena menurutnya, tahun sebelumnya, petani Aceh tenggara sangat tercekik dengan harga gabah yang sangat rendah.
“Lain lagi para tengkulak yang memanfaatkan kondisi tersebut sehingga para petani merugi,” ungkap Hasan.
Menanggapi harapan para petani, Kepala Disperindag Aceh Tenggara, Nazmi Desky, melalui Kabid Perdagangan, Salamin mengakui untuk pengawasan dan penanganan harga gabah pada tahun 2020 lalu belum bisa ditangani dengan baik. Sehingga, pihaknya mengupayakan pengaawasan dan penanganan untuk tahun 2021 ini.
“Kita akan membuat regulasi kedepannya, agar harga gabah tidak turun pada musim panen tiba. Seperti tahun lalu, kita akan usulkan sebuah kebijakan pemerintah yang kita atur supaya tidak melanggar peraturan yang lain dalam membuat patokan harga skala kabupaten,” katanya.
Salamin juga menambahkan, pihaknya akan mendata semua pembeli komoditas pertanian padi (gabah) dan setiap pembeli harus memiliki (TDG) Tanda Daftar Gudang untuk kedepannya.
Ia juga menyampaikan, untuk menstabilkan harga padi, pihaknya akan membuat semacam lelang komoditas hasil pertanian apabila harga gabah anjlok.
Sementara itu, ia juga mengimbau kepada para petani agar tetap optimis untuk menggarap lahan pertanian mereka. “Karena kami akan mengusahakan untuk hasil panen mendatang harga gabah akan stabil dengan membuat sebuah kebijakan patokan harga skala kabupaten,” tutupnya.*