PANDEGLANG, Metro7.co.id – Kisah program sembako yang viral di Kabupaten Pandeglang ini sepertinya tak habis-habisnya menjadi buah bibir bagi sorotan publik.

Seorang ibu setengah baya menuturkan, saat bantuan sembako yang ia terima di wilayah Kecamatan Carita pada akhir tahun 2021 kemarin, dirinya mengaku awalnya beras tersebut memang dikeluhkan oleh nya.

Setelah dimasak, beras yang berasal dari agen e warong Tb Nahdudin tidak enak dan berbau, besoknya, ia mengembalikan beras tersebut kepada agen e warong yang berada di wilayahnya.

“Setelah saya kembalikan beras itu, tak lama hari itu juga saya dipanggil untuk mengambil beras yang sudah di ganti oleh Agen,” ungkap Rasna yang mengaku warga Kampung KaduJogja Desa Carita, Kecamatan Carita, Sabtu (8/1).

Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu warga Kampung Kadu Jogja, Adah mengaku tinggal di wilayah RT 15.

Ia tak banyak bicara, namun ceritanya sama ketika salah satu komoditi dari bantuan BPNT ini dikembalikan olehnya kepada agen semula tempat ia mendapatkan bantuan.

“Setelah diganti dengan beras yang baru, rasanya enak juga pulen dan tidak berbau, syukur hari itu juga langsung di ganti, sehingga kami sekeluarga bisa makan dari beras bantuan sembako ini,” pungkasnya.

Pernyataan ini diaminkan oleh isteri Pemilik Agen Sembako, Neneng Sadriah menuturkan saat ditemui di lokasi Agen nya, hal yang sama sesuai apa yang diucapkan oleh dua KPM kepada awak media.

“Memang betul pak,semua keluhan dari KPM kampung Kadu Jogja kita tanggapi, dan hari itu juga semua beras yang di kembalikan kita ganti dengan beras yang layak Konsumsi,” tegasnya.

Pemilik CV Pusaka Buana Raya, selaku Penyupplai Komoditi Program Sembako (BPNT) di wilayah Kecamatan Carita membeberkan, saat dihubungi secara tegas menyatakan bahwa pihaknya telah mengganti komoditi beras hari itu juga.

“Baik, kami telah mendengar penyampaian dari Agen Penyalur,dan hari itu juga komoditi yang di keluhkan oleh KPM Kampung Kadu Jogja telah kita ganti.Sebagai bukti kami bertanggung jawab atas setiap permasalahan di lapangan,” kata H Kirtam lugas pada awak media.

Kelangkaan stok beras saat itu disampaikan dari berbagai informasi yang bisa dipercaya hingga musim panen padi di sawah yang belum waktunya. Sehingga, para penyupplai beras sedikit kewalahan saat mereka mendistribusikan komoditi beras ke masing masing wilayah sebagai acuan dari program bantuan sembako yang di canangkan oleh pemerintah.