PANDEGLANG, metro7.co.id – Bantuan berupa uang sebesar Rp500 ribu yang disalurkan melalui PT POS Indonesia kepada Keluarga Penerima Manfaat  (KPM) di Desa Ciawi Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang diduga diintervensi.

Pasalnya, uang milik KPM penerima manfaat diduga dipaksa oleh oknum yang sengaja mengambil keuntungan dari KPM dengan cara memaksa membelanjakan sembako dan minyak goreng kepada agen tertentu yang telah disediakannya, dengan harga komoditi yang dinilai lebih mahal dari harga pasar.

Seperti yang diungkapkan (KPM) selaku penerima manfaat warga Desa Ciawi, kepada awak media mengaku kecewa , karena telah memaksanya untuk membelanjakan uang hasil dari bantuan kepada agen sembako tertentu, Selasa (20/4).

Bahkan kata dia, dirinya tidak nyaman setelah menerima bantuan berupa uang sejumlah Rp500 ribu begitu akan pergi langsung dihadang dan memintanya secara paksa untuk dibelanjakan sembako dan minyak goreng ke agen yang disediakan yakni agen J yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Desa Ciawi.

Parahnya lagi, jelas dia (KPM), oknum tersebut juga menakut-nakuti dengan mengatakan, jika uang tersebut tidak dibelanjakan ke agen yang telah di sediakan, maka nantinya dirinya akan di coret sebagai KPM dan tidak akan mendapatkan lagi bantuan program sembako berikutnya.

“Ya kata dia datanya akan mereka hapus, tapi saya ngomong sama dia kalau saya tidak takut terhadap ancaman itu,” ucap KPM.

Hal senada juga disampaikan beberapa KPM lainnya, yang sama seperti dia, mengaku merasa kecewa dengan apa yang dilakukan oknum-oknum yang berada di lokasi penyaluran program bantuan sembako atau minyak goreng.

“Kami pun sangat kecewa dengan kejadian seperti itu. Untuk itu kami meminta kepada pihak terkait agar kedepannya setiap pencairan bantuan apa saja dilakukan pengawalan atau pengawasan, demi kenyamanan serta keamanan bagi kami sebagai penerima bantuan,” harap KPM yang enggan disebut namanya pada awak media.

“Menurut saya ini sangat memalukan, karena dengan peristiwa seperti itu menunjukan kebodohan mereka sendiri. Mereka kira KPM pada gak tau aturan atau mungkin anggapan mereka kami ini bodoh yang mudah untuk dibodohi, hadeeeh Capek Dech, hehehe,” imbuh KPM sambil tertawa sedikit guyon.

Terpisah Muhamad Subur, Kepala Desa Ciawi ketika dikonfirmasi awak media via pesan WhatsApp, pihaknya mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya dugaan agen yang telah disediakan dan tidak ada koordinasi kepada pihak Desa.

Ia juga menjelaskan, sebelum penyaluran pihaknya telah menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya KPM, untuk membelanjakan bantuan tersebut berupa sembako dan minyak goreng ke warung mana pun, dan tidak ada paksaan.

“Kami sudah himbau KPM, silahkan berbelanja kemana saja dan tidak ada paksaan harus ke salah satu agen tertentu,” terangnya.

Di lain sisi, Janim Pemilik agen atau tempat penyediaan sembako mengaku tidak tahu apa-apa dengan hal yang beredar di media sosial terhadap desanya terkait bantuan sosial berupa sembako dan BLT minyak goreng.

“Kalau saya mah cuman menyediakan tempat saja, dan untuk hal yang lain-lainnya saya benar-benar tidak tahu,” imbuhnya.