ACEH UTARA, metro7.co.id – Warga Desa Ulee Madon Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, menyulap bibit tunas kelapa menjadi tanaman bonsai yang bernilai jual tinggi.

Tanaman ukuran kecil dari aslinya tersebut dijual dengan harga Rp 150 ribu hingga jutaan rupiah per batangnya.

Ditengah Pandemi Covid-19, para pengrajin yang tergabung dalam Komunitas Meuruno Bonsai (KMB) bertempat di Desa Ulee Madon Kecamatan Muara Batu, memilih untuk mengolah tunas kelapa menjadi menjadi bonsai yang sangat menarik dan unik.

Keunikan bonsai tersebut banyak warga yang meminatinya untuk dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah. Bahkan, penjualannya meningkat hingga 20% dari sebelumnya. Hampir semua kelapa kering bisa di bonsai, akan tetapi kelapa gading lebih menarik dan membuat memiliki batok kelapa yang kecil dan bagus untuk dibonsai.

Saat ditemui media metro7.co.id, Sabtu (10/10/2020) ketua KMB Teungku Salahuddin menjelaskan proses pembuatan nya tidak terlalu rumit dan butuh kesabaran dalam mengerjakannya.

Setiap tunas kelapa yang dijadikan bonsai terlebih dahulu di bersihkan batoknya, dan hanya tersisa serabutnya saja. Kemudian pemanfaatan media tanam pot kecil untuk media tanam.

“Setelah tumbuh akarnya, baru dipindahkan ke pot sesuai kebutuhannya,” ujar salahuddin.

Bonsai kelapa tersebut dibentuk dengan berbagai jenis, yakni diantaranya bentuk gurita, semut nungging, lepas angin, alien, original dan semi original.

“Pengrajin mulai menggeluti hobinya setahun silam, namun keseriusan disaat pandemi Covid-19, sesuai dengan anjuran pemerintah agar bekerja dirumah,” ujarnya.

Ide tersebut muncul saat dirinya mengikuti bimbingan teknis di Lembang Jawa barat. Saat melihatnya ia berkeinginan untuk mengembangkannya di Aceh

“Ketika sudah kembali ke Aceh, langsung mengajak masyarakat untuk membentuk sebuah komunitas pengrajin bonsai dan sudah mulai ada hasilnya sampai sekarang,” tuturnya. ***