BREBES, metro7.co.id – Proyek pengaspalan jalan lingkungan di Dukuh Cigobang Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes selain tanpa papan informasi, diketahui volumenya juga memiliki kekurangan hingga 119 meter.

“Diketahui, Rabu (6/12), Pemdes Kedungoleng bersama rekanan melakukan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan, dan adanya kekurangan volume sebanyak 119 meter dari RAB,” beber Sumarlan aktivis GNP Tipikor Brebes, Rabu (16/12).

Sebelumnya seperti dibeberkan Sumarlan, diakui oleh diduga rekanan proyek, kekurangan volume hanya sekitar 60 meter, dengan 60 itu 30 meternya dialihkan ke jalan lain. bahkan ia mengaku informasi itu hoax maka dari itu pihaknya minta ukur ulang.

“Semua informasi itu hoax, ga inspektorat tidak tipikor kalau salah ya harus di betulkan, maka dari itu ukur ulang biar gamblang,” kata Sumarlan menuturkan keterangan dari diduga rekakanan.

“Memang ada yang 60 meter tapi dikerjakan hanya 30 meter dan 30 meternya lagi dipindahkan di gang atas permintaan warga, jadi pas ada pengukuran ulang, yang sebelah tidak diukur, mungkin miss komunikasi,” tambah Ratini diduga pelaksana proyek melalui whatshapp, Minggu (3/12).

“Mestinya kalau memang kurang volume, harusnya TPK ngasih tau waktu penggarapan biar di penuhi, kasihan yang garap,” ujarnya lagi.

Ratini membeberkan, proyek yang disoal itu dari Partai Gerinda, bukan dari partai Golkar dan kalau di anggap kurang volume ia siap bertanggung jawab.

Sebelumnya juga sempat disampaikan oleh salah satu warga sekitar yang mempertanyakan kekurangan volume.

“Kami mempertanyakan kenapa pengaspalan tidak di teruskan yang masih ada kekurangan sekitar 60 meter, apa memang RAB seperti itu,” kata warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (2/12).

Selain mempertanyakan proyek tersebut, ia juga mengeluhkan hampir semua pekerjaan proyek di desanya tidak transparan bahkan terkesan dikerjakan asal asalan.

“Hampir semua proyek di sini tidak transparan apa lagi pasang papan informasi dan kebanyakan pekerjaan di laksanakan terkesan asal,maka hasilnya pun pembangunan juga kurang maksimal, kebanyakan cepat rusak seperti jembatan, ada juga pekerjaan rabat beton dan pengaspalan di dukuh cigobang belum satu tahun sudah ambrol. Apa lagi pembangunan gedung serba guna sampai sekarang juga belum jadi,” ungkapnya.

Hal sama disampaikan salah satu tokoh masyarakat setempat, ia yang juga enggan di sebutkan namanya menyebut pengaspalan jalan lingkungan di dukuh cigobang RW 7 Desa Kedungoleng itu penuh misteri dan tidak transparan.

“Saya sempat mempertanyakan kepada kepada konsultannya bahwa pekerjaan pengaspalan jalan lingkungan dusun cigobang tersebut menggunakan anggaran bankeu dari partai golkar Kabupaten Brebes dengan nilai anggaran sekitar 200 juta,” terang tokoh masyarakat tersebut.

Sementara itu, Pemdes Kedungoleng yang sebagai pengguna anggaran hingga berita dilayangkan belum bisa di mintai keterangan.

Inspektorat Kabupaten Brebes saat dimintai tanggapan mengaku akan di diskusikan.

“Hari ini pak irban lagi rapat jadi mungkin kalau tidak nanti sore atau besok tim baru bisa diskusi tanggapan atas informasi ini,” tulis salah satu pihak Inspektorat Brebes.

Sumarlan yang merupakan aktivis Brebes menyayangkan pekerjaan itu, ia menilai selain warga yang dirugikan dengan kualitas pekerjaan buruk, dugaan korupsi juga kental dalam pengadaan proyek itu, apalagi menurutnya sesuai dengan aturan mestinya bankeu itu selain kewenangan Pemdes sebagai pengguna anggaran, masyarakat sekitar bersama Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) juga harus dilibatkan.